Holding Perkebunan Dorong PTPN Kejar Produksi 40 Ribu Ton Gula di 2023
IDXChannel - Holding Perkebunan Nusantara yakin kinerja produksi gula tahun ini bakal menunjukkan hasil yang positif.
Optimisme itu disampaikan Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara, Mohammad Abdul Ghani, saat meninjau areal perkebunan tebu PT Perkebunan Nusantara (PTPN) II, Kebun Bulu China dan Kebun Helvetia, Kamis (9/2/2023).
Didampingi oleh Direktur PTPN II, Irwan PeranginAngin dan General Tanaman Semusim, Sahat Situmorang, kehadiran Abdul Ghani untuk melihat secara langsung proses panen tebu yang tengah berlangsung saat ini.
"Kita semua optimistis PTPN II mampu meningkatkan produksi gula, sebagai bagian dari upaya menuju swasembada gula nasional," ujar Abdul Ghani, di sela kunjungannya.
Berdasarkan hasil uji lapangan, saat ini PTPN II disebut mampu menghasilkan 90 ton tebu per hektare dengan rendemen yang cukup bagus, yaitu di angka tujuh.
"Dengan kondisi cuaca yang cukup baik saat ini, Saya yakin produksi gula PTPN II bakal meningkat hingga mencapai 40 ribu ton tahun ini," tutur Ghani.
Ciptakan Sejuta Lapangan Pekerjaan, Pantarei dan Jobstreet Luncurkan Kampanye NextMillionJobs
Tahun lalu, Helvetia menjadi kebun terbaik dengan hasil panen tebu mencapai 77,16 ton per hektare. Jika cuaca mendukung seperti saat ini, ditargetkan tahun ini capaian panen bisa meningkat ke angka 90 ton per hektare dengan rendemen tujuh.
Sebagai perusahaan perkebunan negara yang memiliki dua pabrik gula, di Sei Semayang dan Kwala Madu, PTPN II terus berpacu meningkatkan produksi.
Karena itu, dalam berbagai kesempatan, Direktur PTPN II, Irwan PeranginAngin terus memotivasi jajarannya untuk dapat bekerja secara maksimal.
Sementara dari sisi lain, PTPN II juga berupaya mencapai target, diantaranya dengan memadukan tenaga tebang manual (pekerja) yang didatangkan dari Pulau Jawa dan Lampung, dengan alat mekanis CH (Chain Harvester).
"Dengan beroperasinya empat unit CH yang dimiliki PTPN II, tidak saja pemanenan bisa lebih cepat, tapi juga mampu menjaga kesegaran tebu sampai di pabrik, sehingga bisa menghasilkan rendemen yang lebih tinggi," ungkap Ghani.
Sebelumnya, Ghani juga menyatakan bahwa terjadi peningkatan produksi tebu secara nasional. Dari 170.190 hektare lahan, PTPN Group mampu meningkatkan produksi tebu giling sebesar 12,76 juta ton, meningkat 18,81 persen dibandingkan periode yang sama di 2021.
Sementara, produksi gula mencapai 829.000 ton, atau 10,69 persen lebih tinggi dari tahun 2021. Untuk produksi gula milik PTPN, capaian produksi sebesar 680.000 ton atau meningkat 20,29 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Kinerja operasional, khususnya komoditi tebu lambat laun mulai menunjukkan upaya perusahaan yang berkomitmen mendukung swasembada gula nasional melalui perbaikan tata kelola budidaya, yang tercermin dari peningkatan produksi dan produktivitas tebu.
Percepatan swasembada gula nasional dilakukan untuk sejumlah tujuan, yaitu menjamin ketahanan pangan nasional, menjamin ketersediaan bahan baku dan bahan penolong industri, serta mendorong perbaikan kesejahteraan petani tebu.
Selain itu, menurut Ghani, peningkatan produksi tebu nasional, juga diharapkan akan beriringan dengan peningkatan produksi bioethanol berbasis tebu dalam rangka ketahanan energi, dan pelaksanaan energi bersih melalui penggunaan bahan bakar nabati (biofuel).
"Capaian kinerja positif ini tentu akan terus kita tingkatkan sebagaimana target yang telah ditetapkan perusahaan," tegas Ghani. (TSA)