Jumlah Penduduk Miskin di Jawa Timur Tertinggi Nasional
SURABAYA Jumlah penduduk miskin di Jawa Timur (Jatim) tertinggi nasional. Pada September 2022, jumlah penduduk miskin sebesar 4,23 juta orang, dan bertambah 55.220 orang pada Maret 2022.
Namun, jika dibanding September 2021, berkurang 23.090 orang. Secara persentase, penduduk miskin di Jatim, pada September 2022 sebesar 10,49 persen, naik 0,11 persen dibanding Maret 2022 dan menurun 0,10 persen dibanding September 2021.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Jatim menjadi provinsi dengan jumlah penduduk miskin tertinggi nasional. Disusul Jawa Barat sebanyak 4,05 juta, Jawa Tengah 3,85 juta, Sumatera Utara 1,26 juta, Nusa Tenggara Timur 1,14 juta, Sumatera Selatan 1,05 juta, Lampung 995 ribu, Papua 936 ribu, Banten 829 ribu dan Aceh 818 ribu.
"Di Jatim, persentase penduduk miskin perkotaan pada Maret 2022 sebesar 7,71 persen, naik menjadi 7,78 persen pada September 2022. Sementara persentase penduduk miskin perdesaan pada Maret 2022 sebesar 13,69 persen, naik menjadi 13,90 persen pada September 2022," kata Koordinator Fungsi Statistik Sosial BPS Jatim, Sunaryo, Jumat (20/1/2023).
Secara umum, pada periode September 2012 hingga September 2022, tingkat kemiskinan di Jatim menurun. Kecuali pada September 2013, Maret 2015, Maret 2020, September 2020 dan September 2022.
Kenaikan persentase penduduk miskin pada periode September 2013, Maret 2015 dan September 2022, dipicu oleh kenaikan harga barang kebutuhan pokok sebagai akibat dari kenaikan harga bahan bakar minyak.
Baca : Data Penduduk Miskin Kacau, Ada Anggota DPR Terima Bantuan
"Sedangkan kenaikan persentase penduduk miskin pada periode Maret 2020 dan September 2020, disebabkan oleh adanya pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia," imbuh Sunaryo.
Data BPS juga menunjukan, berdasarkan daerah tempat tinggal, pada periode Maret 2022 hingga September 2022, jumlah penduduk miskin perkotaan naik sebesar 31.040 ribu, dan di pedesaan naik sebesar 24.180 orang.
"Persentase kemiskinan di perkotaan naik dari 7,71 persen menjadi 7,78 persen. Sementara itu, di perdesaan naik dari 13,69 persen menjadi 13,90 persen," tukasnya.
(san)