Cadangan Gas Melimpah, Kenapa Indonesia Masih Impor? Ini Penyebabnya
JAKARTA, iNews.id - Indonesia harus mengimpor LPG dari luar negeri jutaan ton tiap tahunnya untuk memenuhi kebutuhan gas. Padahal, Indonesia memiliki cadangan gas alam melimpah.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas (Aspermigas) Moshe Rizal mengatakan, hal tersebut terjadi karena infrastruktur jaringan gas di Indonesia belum memadai. Karena itu, stok gas yang melimpah di dalam negeri malah kurang terserap oleh kebutuhan domestik.
"Untuk meningkatkan demand dalam negeri butuh infrastruktur gas, jadi nanti dengan sendirinya permintaan itu akan muncul. Untuk sekarang memang masih ekspor (prioritas)," kata Moshe dalam Market Review IDX Channel, Jumat (8/4/2022).
Sementara jika infrastruktur jaringan gas memadai, banyak potensi penyerapan gas dalam negeri yang bisa dimanfaatkan. Misalnya, peralihan penggunaan LPG dengan gas natural produksi dalam negeri, yang bisa menekan impor LPG sebesar Rp58,5 triliun per 2021, menurut data Badan Pusat Statistik.
"Lalu diesel, pembangkit listrik juga bisa di-switch ke gas alam kita. Banyak yang bisa ditingkatkan," ujar Moshe.
Di sisi lain, produksi gas tidak bisa digenjot di awal. Tidak seperti minyak, gas memiliki sifat yang tidak bisa disimpan dalam waktu lama. Selain itu, pendistribusian gas juga memerlukan biaya yang lebih tinggi dibanding minyak.
"Gas itu diproduksi bila sudah ada pembelinya, jadi tidak bisa produksi sebanyak-banyaknya dan disimpan. Itu enggak ekonomis, justru merugikan," ucap Moshe.