Rp102 Miliar Zakat Jateng 2024, Begini Penyalurannya
SEMARANG, iNEWSDEMAK.ID - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Tengah berhasil mengumpulkan zakat sebesar Rp102 miliar sepanjang tahun 2024. Dana tersebut disalurkan untuk berbagai keperluan sosial, termasuk perbaikan 92 rumah tidak layak huni (RTLH) dan pembangunan 22 jamban. Penyaluran ini diharapkan dapat membantu mengurangi angka kemiskinan di Jawa Tengah.
Menurut Ketua Baznas Jateng Ahmad Darodji, dana zakat digunakan untuk bantuan produktif dan konsumtif kepada asnaf atau penerima zakat yang berhak. “Untuk bantuan RTLH kami bekerja sama dengan Disperakim Jateng. Hal itu untuk memverifikasi pemohon. Misal, kita pernah ada usulan sampai 74 (pemohon), yang layak hanya empat (pemohon),” ujarnya, Rabu (8/1/2025).
Darodji juga menargetkan pengumpulan zakat yang lebih besar di tahun 2025, yakni Rp110 miliar. Target tersebut sejalan dengan upaya peningkatan penerimaan zakat dan perluasan penyaluran bantuan bagi warga miskin.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Jateng, Ema Rachmawati, menyampaikan bahwa upaya Baznas sejalan dengan program Pemprov Jateng dalam menurunkan angka kemiskinan. Setiap tahun, Pemprov menargetkan perbaikan hingga 17 ribu unit RTLH.
“Kalau tidak dibantu Baznas, ya cukup berat. Kita kolaborasi dengan Baznas dan CSR untuk mempercepat penurunan kemiskinan di Jateng. Karena RTLH dan pemilikan jamban adalah indikator penurunan kemiskinan dan stunting,” jelas Ema di aula Gedung F Pemprov Jateng, Rabu (8/1/2025).
Ema juga menyoroti pentingnya mengoptimalkan pengumpulan zakat dari para aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemprov Jateng dan instansi vertikal. “Seperti dinas instansi vertikal belum semuanya, sehingga mungkin kita perlu roadshow dan kampanye kepada swasta yang belum menyalurkan zakat lewat badan zakat, agar perlu kita dorong,” tambahnya.
Baznas Jateng berkomitmen untuk terus meningkatkan penerimaan zakat dan memperluas jangkauan penyalurannya. Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, diharapkan dana zakat dapat digunakan secara efektif untuk membantu warga miskin yang membutuhkan.