Kenalan dengan Konsep Diversifikasi, Jenis, dan Manfaatnya dalam Investasi
Bagi kamu para pelaku investasi istilah diversifikasi tentu sudah tidak asing lagi terdengar di telinga. Pasalnya, diversifikasi dikenal sebagai salah satu strategi yang ampuh dan paling sering digunakan untuk menekan risiko kerugian, baik dalam bisnis maupun berinvestasi.
Dengan menerapkan diversifikasi, sebagai seorang investor kamu bisa lebih optimal mengolah portofolio investasi yang sudah dijalankan sambil menekan berbagai risiko yang akan muncul di masa depan. Tentunya kamu bisa dengan lebih leluasa mengamankan nilai portofolio investasi kamu jika dilakukan dengan tepat.
Nah, karena itu, untuk kamu yang baru saja memasuki dunia investasi penting rasanya untuk memahami berbagai hal soal diversifikasi nih. Apa sih yang sebenarnya dimaksud dengan diversifikasi itu? Selain itu, apa saja jenis, strategi, tujuan, dan contoh dari istilah tersebut?
Nah, untuk lebih jelasnya, simak ulasan tentang apa itu diversifikasi dan berbagai hal penting seputar istilah tersebut pada artikel berikut ini ya Sobat Cermat.
Apa Itu Diversifikasi?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diversifikasi adalah penganekaragaman. Jika diterapkan dalam istilah keuangan, diversifikasi adalah sebaran, upaya untuk menghindari ketergantungan pada suatu produk, aset, usaha, jasa, ataupun investasi. Dengan kata lain, diversifikasi ini penting untuk meminimalisir risiko kerugian dan memberikan peluang keuntungan yang optimal.
Diversifikasi dalam Investasi
Pengertian Diversifikasi dalam Investasi
Dalam dunia investasi, diversifikasi adalah strategi dalam menempatkan aset pada sebuah portofolio investasi. Selayaknya diversifikasi bisnis, diversifikasi investasi bertujuan untuk meminimalkan risiko dengan cara memadukan beragam jenis instrumen investasi yang tepat pada portofolio kita.
Mendiversifikasi portofolio berarti investor membeli instrumen investasi yang berbeda guna menurunkan risiko terjadinya kegagalan investasi apabila performa salah satu instrumen investasi sedang tidak baik atau berkurang. Aktivitas ini umumnya dilakukan pada investasi reksa dana yang didalamnya terdapat berbagai macam jenis instrumen investasi, atau investasi saham yang memiliki risiko relatif tinggi.
Tujuan dan Manfaat Diversifikasi dalam Investasi
Bentuk dan Jenis-Jenis Diversifikasi
Jika mengacu pada target pasar yang disasar, diversifikasi dapat dibagi ke dalam 2 jenis, antara lain:
Jenis Diversifikasi | |
---|---|
Vertikal | Horizontal |
Strategi membuat produk dengan level kegunaan yang berbeda-beda, tetapi dapat saling melengkapi atau menggantikan. Contoh Motor, Mobil. Naik motor bila jalanan macet, naik mobil bila cuaca hujan deras. Kalau di dunia keuangan misalkan Reksa Dana Campuran , isi reksa dana ini saling melengkapi dan menggantikan, fleksibel, bisa pindah dari Obligasi ke saham atau pasar uang dan sebaliknya. Tentunya hal ini sesuai dengan aturan OJK. Biasa terjadi saat kondisi makro ekonomi negara sedang tidak baik. | Strateginya dilakukan untuk menciptakan beragam bentuk produk yang mempunyai persamaan jenis. Perbedaan antara produk hanya terletak pada merek, target pasar, atau ukuran. Jenis diversifikasi ini bisa dibilang merupakan strategi yang paling sering dilakukan perusahaan yang ada di Indonesia. Strategi membuat produk dengan level kegunaan yang sama. Contoh, Indofood, memproduksi banyak mie instan tetapi dengan brand yang berbeda, missal Sarimi, Indomie. Hampir semua brand mie instan yang terkenal di Indonesia, diakuisisi oleh Group Indofood. Kalau dalam dunia keuangan seperti Tabungan, Deposito. |
Diversifikasi dalam Portofolio Investasi
Diversifikasi dalam Portofolio Investasi
Dalam dunia investasi, diversifikasi terbukti sangat diperlukan. Mungkin kamu cukup familiar dengan istilah "Jangan Menaruh Seluruh Telur dalam 1 Keranjang". Hal ini juga berlaku dalam portofolio investasi. Sebagai investor sebaiknya kita membagi porsi dana investasi ke dalam beberapa instrumen yang berbeda.
Tujuannya lagi-lagi sama, jika salah satu instrumen investasi ada yang rugi, masih ada instrumen lain yang memberikan peluang keuntungan. Di Indonesia, ada 3 kelas aset utama dalam portofolio investasi keuangan yang secara umum dimiliki oleh banyak orang, yaitu saham, obligasi dan uang tunai.
Nah untuk para Sobat Cermat, cobalah menjadikan 3 kelas aset ini sebagai alternatif diversifikasi investasi. Bagilah porsi aset yang tepat di dalam portofolio investasimu supaya ekspektasi keuntungan yang didapat bisa maksimal dan risiko bisa diminimalisir. Lalu sebetulnya adakah cara yang tepat untuk membagi sebuah portofolio investasi? Yuk kita simak lagi pembahasannya berikut ini.
Apakah Itu Portofolio Investasi?
Portofolio investasi adalah wadah atau sekumpulan instrumen investasi atau kelas aset yang sebaiknya sudah kamu pahami dan mencerminkan kebutuhan investasimu. Secara teori, diversifikasi dalam suatu portofolio dapat mengurangi risiko karena setiap kelas aset memiliki korelasi dan risiko yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Teori Portofolio Modern
Teori ini mengajarkan para investor untuk memiliki kemampuan identifikasi dan mencari kombinasi portofolio yang benar-benar sesuai dengan profil risiko masing-masing. Teori ini mengasumsikan bahwa investor cenderung membangun portofolio berisiko rendah dengan ekspektasi return tertentu. Sehingga, apabila seorang investor berinvestasi di instrumen yang berisiko tinggi, harapannya return yang dihasilkan juga semakin tinggi. Gambarannya seperti grafik di bawah ini ya.
Teori Portofolio Modern
Kamu perlu memahami bahwa setiap orang memiliki tujuan investasi dan profil risiko yang berbeda-beda. Diversifikasi yang dilakukan perlu menyesuaikan kedua hal tersebut. Teori Portofolio Modern dapat menjadi titik awal yang bagus untuk membangun portofolio investasi. Metode ini telah teruji waktu dan diterima oleh kalangan investor profesional sebagai metode untuk membangun portofolio investasi dana pensiun.
Misalkan kamu adalah investor dengan profil risiko agresif dan sebagian besar portofolio kamu berisikan saham. Ada baiknya melakukan diversifikasi pada jenis saham yang berbeda untuk mengurangi risiko. Pembagiannya bisa berdasarkan sektor, kategori ataupun karakteristik masing-masing saham, supaya momentumnya cocok dengan situasi ekonomi dan jangka waktu investasi.
Lakukan Diversifikasi untuk Mengoptimalkan Profit dan Meminimalkan Risiko Kerugian
Pada dasarnya, diversifikasi adalah metode yang dilakukan oleh pebisnis atau perusahaan untuk mendorong keunggulan produk agar tidak kalah saing dengan kompetitor. Di samping itu, cara ini juga bisa dilakukan oleh investor guna meminimalkan risiko kerugian serta mengoptimalkan keuntungan. Jadi, pastikan untuk memahami konsep dan menemukan metode diversifikasi yang tepat sesuai dengan kebutuhanmu ya. Semoga Membantu.