Dari Mana Bangkai-bangkai Sapi yang Mengambang di Bendung Gerak Bengawan Solo?
BOJONEGORO.INEWS.ID - Sejumlah bangkai sapi ditemukan mengambang di dekat pintu air bendung gak sungai bengawan solo, di Desa Padang, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro.
Sapi tersebut diduga sengaja dibuang oleh pemiliknya setelah mati, lantaran khawatir terkait dengan mewabahnya virus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang sedang terjadi di berbagai daerah.
Tim SAR gabungan telah telah melakukan evakuasi bangkai, untuk dimakamkan dan beberapa diantaranya diambil sampel untuk dilakukan uji laboratorium oleh Dinas Peternakan setempat.
Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro Laela Nur Aeny mengatakan, jika sedikitnya ada 6 bangkai yang dilaporkan mengambang di bendung gerak, namun tidak semuanya bisa diangkat.
"Yang dievakuasi pada sabtu pagi (12/1/25) hanya ada 2, karena yang 4 kondisinya sudah rusak," jelasnya.
Sementara, setelah evakuasi bangkai sapi terduga Penyakit Mulut dan Kuku yang didapati ada di Bendung Gerak, hingga kini belum diketahui siapa pemilik dan asal muasal bangkai tersebut.
Tersangka Kasus Pembunuhan Redem Anunut Diserahkan ke Kejari TTU, Pelaku Terancam 15 Tahun Bui
Kepala Desa (Kades) Padang, Subagyo menyebutkan bahwa bangkai sapi yang ada di Bendung Gerak bukan berasal dari wilayahnya. Pasalnya tidak ada kejadian sapi mati di Desa Padang.
Selain itu kondisi sapi yang sudah dalam kondisi membusuk dan rusak itu ditengarai memerlukan waktu untuk sampai di Bendung Gerak yang bergerak dari aliran Bengawan Solo yang lebih atas.
"Tidak ada kejadian sapi mati di Desa Padang, dan jik dilihat kondisi sapi yang sudah membusuk saat di Bendung Gerak, kemungkinan bangkai sapi itu berasal dari arah hulu," kata Kades Padang, Subagyo saat via telepon.
Tak hanya itu, kakak kandung Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bojonegoro, Sudiyono ini menegaskan, jika Desa Padang telah memitigasi adanya penyakit PMK. Diantaranya rutin mendapat penyuluhan dan inspeksi dari dinas peternakan.
"Jadi peternak di desa kami rutin mendapat kunjungan dari bagian peternakkan di Kecamatan Trucuk, termasuk mendapat penyemprotan disinfektan, alhamdulillah tidak ada kejadian sapi mati karena penyakit, sudah diantisipasi," tegasnya.