Kembangkan Seni Budaya, Wahono - Nurul Ingin Jadikan Bojonegoro Pusat Kebudayaan Indonesia
BOJONEGORO, iNews.id - Pasangan calon bupati dan wakil bupati Bojonegoro nomor 02, Setyo Wahono-Nurul Azizah, menginginkan Kabupaten Bojonegoro menjadi pusat kebudayaan Indonesia.
Sebagai wujud keseriusan tersebut, WaNur sebutan paslon ini, akan menyiapkan anggaran Rp 1 miliar per tahun untuk mendorong perkembangan seni dan budaya sebagai identitas daerah.
Salah satu seniman dan pelaku industri kreatif di Bojonegoro, Ahmad mengungkapkan, selama ini pemajuan seni, budaya, dan industri kreatif di Bojonegoro masih belum fokus, karena tidak ada target yang jelas dalam pembangunannya.
"Keterlibatan komunitas dalam rencana pembangunan dan pengembangan seni budaya di Bojonegoro ini tidak masif dilakukan. Padahal sebenarnya banyak potensi dari komunitas atau kelompok yang memiliki fokus dibidang tersebut," katanya.
Untuk itu, Ahmad berharap Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro kedepan bisa lebih peduli terhadap pemajuan seni dan budaya. Melalui pemberian ruang lebih luas bagi pelaku seni untuk berkreatifitas, pembangunan gedung kebudayaan, dan melibatkan para pelaku seni dalam perencanaan pembangunan seni dan budaya Bojonegoro.
Menanggapi hal itu, Cabup Setyo Wahono telah menyiapkan sejumlah program untuk memajukan seni dan budaya Bojonegoro. Di antaranya menyiapkan anggaran minimal Rp1 miliar per tahun untuk Program Dana Kebudayaan Daerah. Anggaran itu dipakai untuk bantuan pengembangan seni, budaya, dan industri kreatif.
"Dana tersebut untuk program pemberian insentif bagi komunitas/kelompok/organisasi masyarakat yang berkontribusi dalam pembangunan moral, pendidikan karakter, keterampilan, seni budaya, pelestarian lingkungan dan lainnya," ujar Setyo Wahono.
Setyo Wahono mengakui, jika membangun budaya masyarakat tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tetapi dengan intervensi dari pemerintah yang kuat maka akan lebih mempercepat pencapaian tersebut. Untuk itu, selain menyiapkan bantuan dana kebudayaan juga ditunjang oleh infrastruktur yang memadai.
"Selain bantuan insentif, juga akan membangunan gedung kebudayaan Bojonegoro sebagai sarana yang mewadahi atau memfasilitasi berbagai kegiatan kesenian dan kebudayaan daerah," tambahnya.
Apresiasi Penampilan Debat RK-Suswono, Relawan: Yang Ditampilkan Bukti Konkret dari <i>Plan</i>
Cabup asli Bojonegoro asli Bojonegoro dari Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo ini juga telah menyiapkan Kartu Kebudayaan bagi pegiat kesenian dan kebudayaan.
Melalui kartu ini mereka akan mendapat kemudahan layanan kegiatan pameran kesenian dan kebudayaan, bantuan atau insentif, dan layanan pameran kesenian dan kebudayaan di tingkat regional, nasional dan internasional.
Menurut Setyo Wahono, kesenian dan budaya lokal yang ada selama ini adalah aset Bojonegoro yang perlu dimaksimalkan. Di antara kesenian yang ada adalah sandur, oklek, tari thengul, wayang thengul, wayang krucil, budaya kampung Samin, serta jejak sejarah.
Untuk memaksimalkan potensi tersebut, Setyo Wahono akan berkolaborasi dengan berbagai pihak guna lebih mengenalkan kesenian dan budaya Bojonegoro melalui event-event tingkat nasional hingga internasional.
Juga memberikan pelatihan kepada para pelaku seni dan budaya untuk meningkatkan kapasitasnya. Sehingga Bojonegoro kedepan diharapkan bisa menjadi salah satu pusat kebudayaan di Indonesia.
"Melalui cara ini, kita tidak hanya melestarikan warisan budaya, tapi juga bisa menciptakan peluang ekonomi kreatif untuk mempercepat peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," pungkas adik Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Pratikno ini.