Melihat Keindahan Wisata Negeri Atas Angin, Sayang Fasilitas Terbengkalai

Melihat Keindahan Wisata Negeri Atas Angin, Sayang Fasilitas Terbengkalai

Terkini | bojonegoro.inews.id | Kamis, 24 Oktober 2024 - 12:20
share

BOJONEGORO, iNews.id - Wilayah selatan Kabupaten Bojonegoro, memiliki "surga" atau keindahan alam yang tersembuyi.

Tempat itu bernama Negeri Atas Angin, lokasinya berada di kawasan hutan dan perbukitan Desa Deling, Kecamatan Sekar, Kabupaten Bojonegoro.

Tempat yang berbatasan dengan Kabupaten Madiun ini, disebut sebut menjadi salah satu destinasi wisata favorit di wilayah Bojonegoro selatan.

Namun sayang, lokasi wisata yang menyuguhkan pemandangan alam di atas bukit ini kondisinya terlihat kurang terawat. Itu terlihat saat tim dari iNews Bojonegoro berkunjung ke lokasi tersebut pada sabtu oktober 2024.

Meski saat itu sedang libur ahir pekan, sekitar pukul 10.00 wib, namun saat itu tak ada pengunjung lain.

Saat memasuki lokasi wisata ditarik biaya sebesar Rp 5 ribu per orang, serta parkir mobil juga Rp 5 ribu, namun tidak diberikan karcis.

Sejumlah fasilitas terlihat mulai rusak, seperti gasebo di akses menuju atas bukit. Selain itu, sejumlah wahana permainan anak di bawah pohon juga tak terawat, beberapa diantaranya juga sudah tak bisa digunakan lagi.

"Toilet di lokasi kondisinya juga tak bisa digunakan, sepertinya sudah lama tak terisi air, kotor sekali," keluh Siti, saah satu pengunjung, sabtu (12/10/24).


Toilet di lokasi wisata Negeri Atas Angin tak bisa dipakai. (Foto: Arika Hutama / iNews Bojonegoro)

Perempuan asal Balen ini menyayangkan kondisi fasilitas di lokasi wisata Negeri Atas Angin ini, terutama ketersediaan toilet karena itu merupakan kebutuhan dasar wisatawan.

"Sayang, padahal viewnya bagus sekali, tapi mungkin disini udaranya kurang dingin, kalau siang panas," tambahnya.

Menurut Budi satu satunya pedagang di   Komplek Negeri Atas Angin mengatakan, jika pengunjung memang tidak seramai dulu, bahkan semua warung atau pedaganh di sekitar lokasi saat ini tutup.

"Ada pengunjung pas momen liburan saja, atau hati sabtu dan minggu, itupun sedikit, bahkan kalau hari biasa tak ada satupun wisatawan," ungkap pria yang sudah berusia lanjut ini.

Sepinya pengunjung berlangsung sejak setahun terahir, terutama setelah kepala dan sekdes desa setempat terjetat kasus hukum.

"Dulu waktu dikelola pak lurah Didik masih ramai, setelah itu sepertinya kurang diperhatikan," tambahnya.

Padahal sesuai data di Laman LPSE Pemkab Bojonegoro, pemerintah telah menggelontorkan anggaran ratusan juta melalui APBD sejak tahun 2017.

Anggaran tersebut diperuntukan untuk membangun sarana dan prasarana, penunjang wisata Negeri Atas Angin ini.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Pemkab Bojonegoro Budiyanto, belum menjawab saat berusaha dikonfirmasi, terkait status dan pengelolaan wisata alam ini.

Topik Menarik