Pemerintah Israel Resmi Setujui Gencatan Senjata Gaza dan Kesepakatan Pertukaran Tahanan

Pemerintah Israel Resmi Setujui Gencatan Senjata Gaza dan Kesepakatan Pertukaran Tahanan

Berita Utama | sindonews | Sabtu, 18 Januari 2025 - 07:15
share

Pemerintah Israel, di bawah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, telah resmi menyetujui gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan dengan Gaza, menurut laporan penyiar publik Israel.

Kesepakatan itu mendapat dukungan dari 24 menteri, dan 8 menteri menentangnya.

Pemerintah bersidang pada Jumat malam (17/1/2025) untuk membahas ketentuan gencatan senjata, setelah Kabinet Keamanan merekomendasikan persetujuan pada hari sebelumnya.

Kesepakatan itu menghadapi perlawanan keras dari mitra koalisi sayap kanan Netanyahu, yang mengemukakan kekhawatiran bahwa keberatan mereka dapat mengganggu stabilitas pemerintahannya.

Diyakini mediator dalam pembicaraan gencatan senjata memberikan tekanan signifikan pada Netanyahu untuk menyelesaikan persetujuan yang diperlukan pada hari Jumat, dengan perjanjian tersebut diharapkan mulai berlaku pada hari Minggu.

Sumber yang sama, yang dikutip Al-Jazeera Arabic Channel menyatakan Hamas telah menuntut masa tenang selama 48 jam sebelum penerapan perjanjian untuk memfasilitasi pemindahan tahanan Israel pada hari pertama pelaksanaan kesepakatan.

Media Israel melaporkan pembebasan gelombang pertama tahanan Israel dari Gaza dapat dimulai pada pukul 4 sore pada hari Minggu.

Setelah Kabinet Keamanan menyetujui perjanjian tersebut, Kementerian Kehakiman Israel merilis daftar 95 tahanan Palestina yang akan dibebaskan sebagai bagian dari pertukaran awal, dengan tiga tahanan wanita Israel akan dibebaskan dari Gaza.

Namun, Hamas menuduh Israel melakukan kekejaman yang mengerikan di Gaza bahkan setelah pengumuman gencatan senjata.

Hamas mengatakan tindakan Israel itu ditujukan untuk menyabotase perjanjian gencatan senjata.

Lebih dari 100 warga Palestina telah tewas dalam apa yang dianggap Hamas sebagai pembantaian Israel yang disengaja.

Hamas menyerukan peningkatan tekanan pada Netanyahu dan pemerintah sayap kanannya untuk menghentikan serangan biadab ini.

Upaya mediasi, yang dipimpin Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat, berhasil mengamankan kesepakatan gencatan senjata, yang akan dimulai pada hari Minggu.

Pada tahap pertama perjanjian, yang berlangsung selama 42 hari, perlawanan Palestina akan membebaskan 33 tahanan Israel, hidup dan meninggal, sementara sekitar 2.000 tahanan Palestina, termasuk 300 yang menjalani hukuman seumur hidup, akan dibebaskan dari penjara Israel dan pusat penahanan militer.

Topik Menarik