Kecewa Audiensi Pasar Tumpah Dihadiri 2 Anggota DPRD Bogor, Warga Beri Tenggat Seminggu
BOGOR - Warga Kelurahan Ciwaringin mengaku kecewa dengan anggota DPRD Kota Bogor yang tidak hadir di DPRD Kota Bogor, pada Jumat, 3 Januari 2025. Audiensi dengan anggota dewan tersebut untuk membahas permasalahan pasar tumpah.
Salah satu warga RT3/11 Kelurahan Ciwarigin, Ilham Rahmadanu, menyesalkan keberadaan anggota DPRD yang tidak hadir tersebut.
"Mana caleg-caleg yang dulu ke tempat kami, janji ini dan itu pas kampanye. Sekarang malah cuma dua orang yang hadir audiensi dengan kami," kata Ilham, Sabtu (4/1/2025).
Ilham lantas menyampaikan keluhannya terkait keberadaan pasar tumpah di Jalan Merdeka, Kota Bogor tersebut.
"Kami sebagai warga ini tidak melarang masyarakat yang berjualan, tetapi apakah semua ini sesuai peraturan? Bapak-bapak membuat peraturan harusnya ta bagaimana kami warga dan sekitar yang menggunakan jalan itu bisa nyaman," sesalnya,
Hasan, salah satu warga Ciwaringin lainnya, juga menjelaskan pihaknya tidak melarang pedagang berjualan.
Breaking News: Daftar 24 Pemain Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Hubner dan Jenner Dicoret
"Silahkan mereka berjualan untuk keluarga, tetapi sebagai pemerintah daerah yang membuat undang-undang, harusnya buat tang layak buat kami. Motor saja susah, apalagi mobil," tuturnya.
Dia juga lantas mempertanyakan soal keabsahan paguyuban pedagang pasar yang menolak pengusuran pasar tersebut.
"Bisa bapak cek siapa saja ketua paguyuban itu. Beneran pedagang atau tidak," ungkap Hasan.
Hasan lantas memberi waktu kepada DPRD Bogor untuk memberikan solusi terkait pasar tumpah itu dalam waktu satu minggu.
"Bisa tidak Satpol PP itu bertindak tegas dalan tempo waktu satu minggu ini, kalau tidak jangan salahkan masyarakat nantinya," tutup Hasan.
Sementara itu, Fajar rahmarianto menjelaskan saat kehadiran beberapa anggota DPRD ke kawasan pasar tumpah itu mendengarkan aspirasi orang yang diduga preman.
"Itu semua preman yang menghadirkan preman, kami tau. Jangan sampai ada oknum-oknum yang jadi mem-backing preman. Malahan ada yang menggoblok-goblokkan warga," tegas Fajar.