Sekolah Libur Selama Ramadan, PKB: Isi dengan Kegiatan Berbasis Komunitas

Sekolah Libur Selama Ramadan, PKB: Isi dengan Kegiatan Berbasis Komunitas

Berita Utama | tangsel.inews.id | Rabu, 1 Januari 2025 - 15:20
share

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PKB, Ashari Tambunan, mendukung usulan libur sekolah selama bulan Ramadan. Menurutnya, liburan ini dapat dimanfaatkan oleh peserta didik untuk mengikuti berbagai kegiatan positif berbasis komunitas di lingkungan sekitar mereka.

“Peserta didik bisa diarahkan untuk mengikuti kegiatan seperti tadarus, buka puasa bersama, hingga kajian di masjid atau musala di dekat tempat tinggal mereka. Hal ini akan membantu mereka memahami pentingnya kebersamaan di lingkungan masing-masing,” ujar Ashari pada Rabu (1/1/2024).

Wacana ini saat ini tengah dikaji oleh Kementerian Agama (Kemenag). Kemenag mempertimbangkan libur sekolah selama Ramadan agar peserta didik dapat menjalankan ibadah puasa dengan lebih khusyuk bersama keluarga. Kebijakan ini terinspirasi dari beberapa pesantren yang meliburkan santrinya selama Ramadan.

Ashari menjelaskan bahwa kebijakan serupa pernah diterapkan di masa pemerintahan Presiden Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid) dan Presiden Soeharto. “Kebijakan ini positif, karena membantu peserta didik menjalankan ibadah puasa dengan khusyuk di bawah pengawasan orang tua,” tambahnya.

Menurut Ashari, banyak manfaat yang dapat diperoleh jika peserta didik belajar di rumah selama Ramadan. Mereka dapat menjalankan puasa dengan lebih serius, sementara orang tua merasa lebih tenang karena anak-anak lebih sedikit menghabiskan waktu di luar rumah. “Sekolah juga tetap dapat memberikan tugas belajar secara daring agar materi pelajaran tidak tertinggal,” katanya.

 

Ashari, yang merupakan legislator dari Sumatera Utara I, juga menyarankan agar Kementerian Agama bermitra dengan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan bagi anak-anak sekolah. Kegiatan tersebut dapat berupa pesantren kilat, tadarus bersama, buka puasa bersama, hingga salat berjamaah di setiap waktu.

“Dengan adanya kegiatan seperti ini, solidaritas sosial selama Ramadan dapat kembali dibangun dengan kuat, baik di perkotaan maupun di pelosok desa,” pungkasnya.

Topik Menarik