Kaleidoskop 2024: Penantian Panjang Prabowo Berbuah Manis

Kaleidoskop 2024: Penantian Panjang Prabowo Berbuah Manis

Berita Utama | inews | Sabtu, 28 Desember 2024 - 07:20
share

JAKARTA, iNews.id - Tanggal 20 Oktober 2024 akan dikenang sebagai salah satu tanggal bersejarah. Tidak hanya bersejarah bagi bangsa Indonesia, juga berkesan bagi pribadi Prabowo Subianto.

Di tanggal tersebut, Prabowo secara resmi masuk ke dalam daftar Presiden Republik Indonesia. Nama Prabowo bersanding dengan Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo (Jokowi).

Prabowo dilantik menjadi Presiden ke-8 RI pada 20 Oktober 2024 di Gedung MPR, Senayan, Jakarta. Sementara Gibran Rakabuming Raka menjadi Wakil Presiden ke-14.

Prabowo Subianto bersama Gibran Rakabuming Raka (dok. Sekretariat Presiden)

Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 menjadi tonggak penting dalam sejarah politik Indonesia. Prabowo-Gibran berhasil meraih 58,59 persen suara, mengungguli kandidat lain seperti Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Tahapan Menuju Pilpres 2024

Mundur ke belakang, proses menuju Pilpres 2024 dimulai dengan pendaftaran pasangan calon pada Oktober 2023. Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra, menggandeng Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden.

Keputusan ini sempat menuai kontroversi, terutama terkait usia Gibran yang saat itu belum mencapai 40 tahun, batas minimal usia cawapres menurut undang-undang. Namun, Mahkamah Konstitusi (MK) kemudian memutuskan untuk menurunkan batas usia tersebut, memungkinkan Gibran untuk maju dalam kontestasi.

Selama masa kampanye, pasangan Prabowo-Gibran mendapatkan dukungan signifikan dari berbagai partai politik, termasuk Partai Gerindra, Golkar, PAN hingga Demokrat. Tak hanya itu, dukungan dari Joko Widodo, ayah Gibran yang juga Presiden saat itu, dianggap berperan penting dalam meningkatkan elektabilitas pasangan ini.

Hasil Pilpres 2024

Pemungutan suara dilaksanakan pada 14 Februari 2024. Hitung cepat atau quick count langsung menunjukkan keunggulan pasangan Prabowo-Gibran.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) kemudian mengumumkan hasil resmi pada 20 Maret 2024, mengukuhkan kemenangan pasangan ini dengan perolehan 96.214.691 suara.

Perjalanan tidak selesai sampai di situ. Isu kecurangan pemilu hingga protes dari berbagai kelompok masyarakat mewarnai proses Pilpres 2024. Namun, Mahkamah Konstitusi menolak semua gugatan terkait hasil pemilu, dan KPU pun menetapkan Prabowo-Gibran sebagai pemenang resmi.

Pelantikan Presiden

Pada tanggal 20 Oktober 2024, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka secara resmi dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029. Pelantikan berlangsung di Gedung MPR dengan suasana khidmat.

Prabowo terlebih dahulu mengucapkan sumpah jabatan sebagai Presiden RI, disusul oleh Gibran sebagai Wapres. Dalam sumpah tersebut, Prabowo menegaskan komitmennya untuk menjalankan amanat rakyat sesuai dengan konstitusi.

Prabowo disumpah sebagai Presiden ke-8 RI (dok. Sekretariat Presiden)

Setelah pengucapan sumpah, dilakukan serah terima jabatan dari Joko Widodo kepada Prabowo Subianto. Momen ini menjadi simbol transisi pemerintahan.

Dalam pidato kenegaraan perdananya, Prabowo menyampaikan pesan optimisme bagi seluruh rakyat Indonesia. Dia menyoroti visi pemerintahan barunya yang berfokus pada pembangunan ekonomi berkelanjutan, pemerataan kesejahteraan, penguatan kedaulatan nasional, serta peningkatan hubungan diplomatik di tingkat global.

"Saya tekankan, dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, kita harus mencapai swasembada pangan. Kita harus mampu memenuhi dan memproduksi kebutuhan pangan seluruh rakyat Indonesia," kata Prabowo.

Prabowo Subianto dan Joko Widodo (dok. Sekretariat Presiden)

Usai pelantikan, Prabowo dan Gibran mengikuti pawai kemenangan menuju Istana Negara. Sepanjang perjalanan, masyarakat menyambut antusias sang Presiden ke-8.

Pelantikan tersebut menandai akhir manis penantian panjang Prabowo.

Pilpres 2024 adalah Pilpres ketiga yang diikuti Prabowo. Pada 2014 dan 2019, Prabowo harus mengakui keunggulan Jokowi. Sementara pada 2009, Prabowo juga pernah maju menjadi calon wakil presiden mendampingi Megawati Soekarnoputri, tetapi kalah.

 
Topik Menarik