Doa dan Tangisan Ibu Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni yang Hilang usai Kontak Senjata dengan KKB
PEMATANGSIANTAR, iNewsSorongRaya.id-Momen Hari Natal yang seharusnya disambut dengan suka cita dirasakan tidak seperti biasanya oleh keluarga Iptu Tomi Samuel Marbun, Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, Papua Barat.
Keluarga Iptu Tomi yang berada di Pematang Siantar hingga hari ke 7 belum mendapatkan kabar terbaru atas hilangnya sang Kasat Reskrim.
Dengan isak tangis penuh harap Elfrida Gultom, ibu Iptu Tomi meminta bantuan Presiden, Kapolri, dan Kapolda Papua Barat untuk memaksimalkan pencarian putranya dengan menambah personel karena medan yang berat dan rawan kontak tembak dengan KKB.
"Anakku Tomi akan ditemukan Tuhan," kata Elfrida dengan terisak.
Menurut Elfrida kabar hilangnya Iptu Tomi didapat dari menantunya yang tak lain istri dari anaknya yang sebelumnya diinformasikan oleh Kapolres Teluk Bintuni.
"Istri Tomi Samuel Marbun menelepon saya. Saya mendengar pada saat itu hilang kontak bilang anak saya hilang. Itu kamu dapat berita dari mana?, dari Kapolres Jawab Istri Tomi," timpal Elfrida.
Tomi dinyatakan hilang usai kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) karena terpeleset saat hendak naik perahu dan jatuh.
Iptu Tomi Samuel Marbun, dinyatakan hilang saat bertugas pada Minggu, 15 Desember 2024. Sebelumnya Iptu Tomi dan tim gabungan bertugas merangkul beberapa anggota KKB yang berencana kembali ke NKRI.
Namun, perjalanan mereka yang melalui medan berat berupa pegunungan dan sungai berubah menjadi kontak tembak pada Rabu lalu.
Tim akhirnya berpencar untuk kembali ke markas. Di tengah perjalanan, Iptu Tomi hilang dari rombongan. Diduga beliau terpeleset ke sungai deras saat hendak naik ke perahu.
Adik Iptu Tomi, yang bertugas di Mabes Polri, berencana pergi ke Teluk Bintuni untuk mencari informasi terbaru. Iptu Tomi adalah anak kedua dari lima bersaudara, lulusan Akpol tahun 2017, yang pernah mendapat penghargaan dari Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit pada Oktober lalu atas keberhasilannya mengungkap kasus pembunuhan empat pekerja Jalan Trans Papua.