Bentrokan di Pulau Rempang Batam Kembali Pecah, 4 Orang Diperiksa Polisi
BATAM, iNews.id - Polisi mengusut bentrokan antara warga Sembulang Hulu, Pulau Rempang, Kota Batam, Kepulauan Riau dengan pekerja PT Makmur Elok Graha (PT MEG) pada Rabu (18/12/2024) dini hari. Pengusutan kasus ini menindaklanjuti laporan dari kedua belah pihak yang terlibat bentrok.
Dalam kasus tersebut, Satuan Reskrim Polresta Barelang mengumpulkan sejumlah barang bukti dari lokasi kejadian. Bentrokan ini diduga dipicu karena warga menyandera seorang pekerja PT MEG yang terluka parah, usai dituding merusak spanduk dan baliho penolakan terhadap Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco City.
Bentrokan tersebut melukai delapan orang yang saat ini masih dalam perawatan medis. "Kedua belah pihak saling membuat laporan polisi di Satreskrim Polresta Barelang," ujar Kapolresta Barelang, Kombes Heribertus Ompusunggu, Kamis (19/12/2024).
Saat ini, kata dia sudah memeriksa empat orang dari pihak warga dan dua dari pihak PT MEG. Selain itu, lanjut dia tim juga sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Sembulang Hulu.
Timnas Indonesia Raih Kemenangan Bersejarah, Australia Vs Bahrain Imbang, Ini Daftar Klasemen
Beberapa barang bukti yang disita dari TKP berupa kayu, spanduk dan peralatan elektronik yang ada di posko milik warga.
Dia meminta warga untuk menahan diri dan tidak melakukan tindakan main hakim sendiri. Untuk mengurai kesalahpahaman ini, polisi memanggil para tetua kampung Sembulang untuk bermusyawarah menyelesaikan persoalan agar tidak meluas.
"Kami meminta masyarakat untuk tetap tenang dan menyerahkan penyelesaian masalah ini kepada pihak berwenang," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, bentrok kembali terjadi antara warga Pulau Rempang dengan pihak PT MEG. Warga yang terdampak PSN Rempang Eco City masih melakukan penolakan dengan membuat spanduk.
Warga mengklaim bahwa spanduk yang mereka buat dan pasang di beberapa ruas jalan di Pulau Rempang kerap rusak dan hilang. Pada Selasa (17/12/2024) malam, warga melihat beberapa pria yang diduga pekerja PT MEG merusak spanduk milik warga.
Mereka langsung mengejar para pelaku dan berhasil mengamankan serta menyandera pekerja PT MEG yang dalam kondisi terluka dan tak sadarkan diri.
Pada Rabu dini hari, warga yang tak kunjung melepaskan pekerja PT MEG yang disandera hingga akhirnya korban diambil paksa untuk dibawa ke rumah sakit. Hal inilah yang kemudian menjadi awal bentrokan yang melukai enam warga.