5 Fakta Terbaru Gempa Vanuatu: Jalanan Rusak, Banyak Korban Belum Terjangkau

5 Fakta Terbaru Gempa Vanuatu: Jalanan Rusak, Banyak Korban Belum Terjangkau

Berita Utama | inews | Rabu, 18 Desember 2024 - 11:55
share

JAKARTA, iNews.id - Fakta-fakta terbaru gempa bumi bermagnitudo 7,3 yang mengguncang Vanuatu, Selasa (17/12/2024), di antaranya korban tewas sejauh ini 14 orang. Sementara itu sedikitnya 200 lainnya luka, menjalani perawatan di rumah sakit.

Gempa bumi yang terjadi pada Selasa pukul 12.43 waktu setempat itu bertitik pusat di 37 km dari Ibu Kota Port vila dengan kedalaman 43 km.

Berikut 5 fakta terbaru gempa bumi Vanuatu hingga Rabu (18/12/2024):

1. Korban Tewas Diperkirakan Terus Bertambah

Dan McGarry, jurnalis kelahiran Kanada yang tinggal di Vanuatu lebih dari 20 tahun mengatakan, peluang bertambahnya korban tewas sangat tinggi. Pencarian dan penyelamatan masih berlangsung dan sebagian besar dilakukan di Ibu Kota Port Vila, belum menjangkau wilayah-wilayah terpencil.

Penyelamatan korban salah satunya terkendala infrastruktur jalan yang rusak serta putusnya komunikasi akibat listrik padam.

"Saya khawatir jumlah korban akan terus meningkat dan pemerintah memperkirakan jumlah korban akan terus meningkat," kata McGarry.

Meski demikian, kata dia, masih ada peluang menemukan korban selamat yang terjebak di reruntuhan bangunan. Pada Selasa malam, petugas menyelamatkan tiga orang dalam kondisi selamat.

2. Longsor Timbun Banyak Korban

Gempa bumi juga memicu tanah longsor di terminal pelabuhan. Menurut McGarry longsor yang tejadi sangat besar dan ada kemungkinan korban dalam jumlah besar.

Ada juga orang-orang yang mungkin terjebak tanah longsor sangat besar di dekat terminal pengiriman internasional. Kita tahu bahwa ada enam korban jiwa yang dikonfirmasi sejauh ini dari lokasi itu, ujarnya.

Gempa bumi Vanuatu juga memicu peringatan tsunami di Pasifik yang dicabut 2 jam kemudian. Negara sekitar juga melakukan hal yang sama, tak ada gelombang tinggi yang menerjang Fiji dan Selandia Baru, maupun Papua Nugini.

3. Tim Penyelamat Perkirakan 20 Orang Tewas dan 50 Hilang

Perkiraan korban tewas disampaikan relawan yang membantu pencarian dan penyelamatan korban. Seorang pemilik bengkel yang membantu upaya penyelamatan, Stephane Rivier, memperkirakan 20 orang tewas dan 50 orang masih hilang.

"Saya bekerja sepanjang malam hingga pukul 06.00 di gedung yang runtuh. Kami berhasil mengeluarkan dua orang selamat dan tiga meninggal, masih ada tiga orang masih hidup bawah reruntuhan reruntuhan," katanya.

Video yang beredar di media sosial menunjukkan seorang perempuan dengan wajah tertutup debu terbaring di brankar.

Sementara itu korban yang masih terjebak di bangunan itu diyakini dua perempuan dan seorang anak.

Selain itu banyak pula korban terjebak bangunan runtuh yang belum bisa diselamatkan, termasuk di dekat bandara.

4. Sekitar 110.000 Warga Vanuatu Terdampak Parah Gempa

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) memperkirakan sekitar sepertiga dari populasi penduduk Vanuatu berjumlah sekitar 335.000 jiwa terkena dampak buruk dari gempa.

Telekomunikasi masih terganggu dan memengaruhi ketepatan waktu laporan lapangan dari daerah-daerah terpencil, bunyi pernyataan OCHA.

Akses ke bandara dan pelabuhan juga sangat terbatas karena rusaknya infrastruktur jalan. Sementara itu penduduk membutuhkan bantuan mendesak seperti dukungan perawatan kesehatan, tempat berteduh, akses ke air bersih, serta komunikasi.

5. Vanuatu Berlakukan Keadaan Darurat

Perdana Menteri Vanuatu Charlot Salwai memberlakukan keadaan darurat di negaranya. Bukan hanya itu pemerintah juga menerapkan jam malam di wilayah-wilayah terdampak parah akibat gempa.

Dalam pernyataan resmi pertama melalui Vanuatu Broadcasting and Television Corporation, Salwai mengatakan jam malam diberlakukan mulai pukul 18.00 hingga 06.00 waktu setempat.

Warga juga diminta untuk menjauh dari garis pantai setidaknya selama 24 jam sejak peringatan diaktifkan atau hingga sistem pemantauan tsunami dan gempa bumi beroperasi kembali.

Topik Menarik