Cerita Billie Eilish di Balik Pakaian Longgarnya, Ternyata Dimulai Sejak Usia 10 Tahun
Billie Eilish , penyanyi berusia 22 tahun, telah lama dikenal karena gaya khasnya yang cenderung memilih pakaian longgar. Gaya ini, menurut Eilish, merupakan cara untuk merasa lebih nyaman dengan tubuhnya setelah mengalami ketidakpuasan terhadap bentuk tubuhnya sejak usia muda.
Dilansir dari Bangpremier, Senin (9/12/24), pada usia 10 tahun ia mulai menghadapi tantangan dalam menyesuaikan diri dengan standar tubuh tertentu, terutama saat merasa sulit mengenakan pakaian dari merek favoritnya yang hanya memproduksi pakaian dengan satu ukuran.
Dalam wawancara dengan majalah Complex, Eilish berbagi cerita tentang masa kecilnya
Saat masih kecil, saya suka gaun besar. Saya sering mengenakan gaun dan rok peri. Celana panjang atau celana pendek hampir tak pernah saya pakai.
Namun di usia 11 tahun, ia mulai terobsesi dengan merek pakaian Brandy Melville, yang kemudian memicu masalah citra tubuhnya.
Saya gemuk, tapi saya sangat ingin memakai pakaian mereka, meskipun tidak ada yang cocok untuk saya. Di situlah semuanya bermula, saya mulai mengalami masalah dengan citra tubuh pada usia 10 atau 11 tahun. Tubuh saya mulai berubah lebih cepat dibanding teman-teman saya. Saya sudah memiliki payudara di usia sembilan, dan itu membuat saya tidak nyaman.
Selain itu, Eilish juga menyebutkan bahwa saat kecil ia mengikuti kelas balet, yang menurutnya menjadi sumber masalah tambahan terkait citra tubuh.
Untuk mengatasi ketidaknyamanan ini, ia mulai mengenakan pakaian longgar. Meskipun gaya tersebut akhirnya menjadi ciri khasnya, di balik itu semua pakaian longgar adalah cara untuk merasa lebih baik dengan tubuhnya, tanpa harus merasa tubuhnya menjadi sorotan.
Pandangan publik terhadap Billie Eilish mulai berubah saat ia merilis album Happier Than Ever pada 2021. Saat itu, ia mulai bereksperimen dengan penampilannya, beralih dari citra kasual yang tertutup menjadi sosok yang lebih feminin, dengan rambut pirang dan pakaian yang lebih berani.
Langkah ini, menurut Eilish, dilakukan untuk menantang harapan masyarakat tentang dirinya.
Ketika karier saya mulai naik, orang-orang menilai saya hanya dengan satu cara.
Billie Eilish hanya mengenakan pakaian longgar. Dia bukan perempuan sejati, dia tidak diinginkan.
Jadi, saya putuskan untuk menunjukkan bahwa saya bisa menjadi siapa saja, termasuk gadis feminin yang mereka tidak harapkan. Saya ingin membuktikan bahwa bisa memakai apa pun dan tetap menjadi diri saya, ujar Eilish.
Meski perubahan ini hanya sementara, Eilish merasa bahwa dia telah membebaskan dirinya dari kotak yang dipaksakan oleh masyarakat.
Setelah semua itu, saya merasa bebas. Saya bisa menjadi diri saya sendiri, dalam bentuk apa pun yang saya inginkan, tanpa harus mengikuti harapan orang lain, tambahnya.