Gen Z Jadi Pengguna Utama AI di Dunia Kerja, Ini Buktinya

Gen Z Jadi Pengguna Utama AI di Dunia Kerja, Ini Buktinya

Berita Utama | okezone | Jum'at, 6 Desember 2024 - 15:23
share

JAKARTA - Generasi Z menjadi pengguna utama AI di dunia kerja. Hasil survei terbaru dari Google Workspace menunjukkan bahwa mayoritas pekerja Gen Z (usia 22-27 tahun) telah memanfaatkan Artificial Intelligence (AI), secara aktif dalam pekerjaan mereka.
Sebanyak 93 responden Gen Z melaporkan menggunakan setidaknya dua alat AI generatif, seperti ChatGPT, DALL-E, atau Otter.ai, setiap minggu. Angka ini lebih tinggi dibandingkan generasi milenial (usia 28-39 tahun), di mana 79 di antaranya menggunakan alat serupa.
Menurut VP Produk di Google Workspace, Yulie Kwon Kim, “Pekerja muda menggunakan AI untuk merevisi email dan dokumen, mencatat selama rapat, atau bahkan hanya untuk memulai ide, pekerja muda menggunakan AI untuk membantu merevisi email, mencatat selama rapat, atau bahkan hanya untuk memulai ide,” Ujarnya pada, 6/12/2024. 88 pekerja Gen Z mengatakan mereka menggunakan AI untuk memulai tugas yang terasa berat.
Survei yang dilakukan pada akhir musim panas ini melibatkan 1.005 pekerja pengetahuan penuh waktu yang berusia 22-39 tahun, baik mereka yang telah berada di posisi kepemimpinan maupun yang bercita-cita menjadi pemimpin.
Generasi muda memang dikenal sebagai pelopor dalam adopsi teknologi baru. Sebelumnya, hal serupa juga terlihat dalam penggunaan email, aplikasi kolaboratif, hingga alat komunikasi digital lainnya. Jika Gen Z telah memanfaatkan AI secara masif, besar kemungkinan tren ini akan segera diikuti oleh generasi lainnya. “Jika AI bisa membantu menyederhanakan pekerjaan, pekerja bisa lebih fokus pada tugas yang lebih strategis dan kreatif,” tambah Kim.  

 


Namun, tidak semua pekerja merasa nyaman menggunakan teknologi ini. Survei lain mengungkapkan bahwa hampir separuh pekerja dari semua usia ragu mengakui penggunaan AI. Meski begitu, pekerja muda lebih terbuka. Sebanyak 52 dari responden Gen Z mengatakan bahwa mereka sering berdiskusi dengan rekan kerja mengenai alat AI yang mereka gunakan.  
Di balik kemudahannya, AI juga menimbulkan tantangan. Di satu sisi, teknologi ini menawarkan produktivitas yang lebih tinggi dan memungkinkan pekerja menghindari tugas-tugas monoton, seperti mencatat selama rapat. Disisi lain, AI berpotensi mempengaruhi pasar kerja dengan pengurangan beberapa jenis pekerjaan. Meski begitu, jika digunakan dengan bijak, AI bisa menjadi solusi untuk meningkatkan efisiensi kerja tanpa kehilangan sentuhan manusia.

Topik Menarik