Kisah Mahfud MD Selalu Dikirim Uang dan Pulsa oleh Luhut: Sampai Diangkat Jadi Komisaris Utama
JAKARTA, iNews.id - Mahfud MD menceritakan kisah mengharukan usai tidak menjabat menteri Kabinet Persatuan Nasional era Presiden Abdurrahman Wahid. Ketika itu, mantan Menteri Pertahanan tersebut masuk Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bersama Gus Dur.
Mahfud pun harus mengundurkan diri sebagai pegawai negeri sipil (PNS) karena masuk parpol.
"Saya ikut PKB harus berhenti sebagai PNS, Gus Dur minta saya terus, lalu saya pensiun dini," kata Mahfud MD dalam podcast RUANG SAHABAT YouTubenya, Senin (18/11/2024).
Luhut Binsar Pandjaitan menelepon Mahfud yang tidak bekerja sebagai PNS dan menteri. Dia bertanya gaji Mahfud apakah cukup membiaya keluarga per bulan.
"Pak Luhut tanya kepada saya, setiap minggu kan saya Jogja-Jakarta, kamu bagaimana biayanya lha iya pak saya masih mengjar masih cukup gajinya," kata Mahfud.
Luhut yang pernah di Kabinet Persatuan Nasional menjabat Menteri Perindustrian dan Perdagangan mengirimkan uang dan pulsa kepada Mahfud agar bisa menemani Gus Dur.
"Nggak cukup lah, tiap bulan saya dikirimi uang sama beliau, ini untuk tiket dan untuk biaya pulsa temenin Gus Dur waktu itu tahun 2001-2004," kata Mahfud saat menirukan ucapan Luhut.
"Jangan dibuka semualah," timpal Luhut yang sambil tertawa.
Pada tahun 2004, Mahfud yang terpilih anggota DPR menolak kiriman uang dan pulsa dari Luhut. Namun Luhut bersikeras agar terus memberikan bantuan kepada Mahfud.
Luhut mengetahui meski Mahfud menjadi anggota DPR tapi tidak menerima uang dari mana pun. Sehingga dia berpikir Mahfud akan kekurangan uang saat kunjungan kerja ke daerah.
"Saya lihat kamu ke mana-mana, kamu anggota DPR gaji dikit. Saya tahu DPR main uang tapi kamu doang tidak mau. Lalu Pak Luhut membentuk perusahaan PT Bangun Bejana saya jadi komisaris utama agar saya diberi bantuan," katanya.
Kemudian saat menjabat Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud tidak ingin menerima bantuan dari Luhut agar tidak menyalahi aturan atau undang-undang.
"Waktu Ketua MK saya tidak terima uang lalu saya mundur dari komisaris utama," katanya.
Sementara itu, Luhut yang berada disamping Mahfud menjelaskan selalu memberikan bantuan tersebut. Menurutnya, Mahfud salah satu orang yang disayangi Gus Dur.
"Gus Dur tuh sayang banget sama Pak Mahfud, kami sering bareng-bareng kan. Waktu itu perusahaan saya lagi bagus juga, wong saya nggak miskin kasih bantuan. Saya selalu bilang sama keluarga berbagi kebahagian kepada orang lain jangan menikmati sendiri," katanya.