Asal Usul Nama Nasi Grombyang Makanan Khas Pemalang yang Melegenda

Asal Usul Nama Nasi Grombyang Makanan Khas Pemalang yang Melegenda

Berita Utama | pemalang.inews.id | Selasa, 5 November 2024 - 15:21
share

PEMALANG, iNewsPemalang.id - Kabupaten Pemalang memiliki beberapa makanan khas yang enak dan unik. Contohnya seperti sate loso, lontong dekem, dan nasi grombyang. Nasi grombyang merupakan salah satu makanan yang wajib dicicipi oleh orang-orang yang berkunjung ke Pemalang.

Dinamakan nasi grombyang karena terlihat dari sisi penyajiannya, yaitu komposisi kuah yang lebih banyak dibanding nasinya. Nasi tersebut terlihat mengapung-ngapung dan bergoyang atau dalam bahasa Jawa disebut grombyang-grombyang, sehingga dinamakan nasi grombyang.

Banyak orang yang mengira bahwa nasi grombyang mirip dengan rawon. Namun, keduanya justru sangat berbeda. Rawon kuahnya berwarna hitam pekat, sedangkan grombyang kuahnya berwarna coklat tua. Bumbu grombyang ditambah dengan sedikit tauco dan serundeng. Grombyang mempunyai cita rasa kuah yang lebih segar, gurih, dan manis dibanding dengan rawon yang rasanya cenderung dominan kluwak.

Tidak diketahui pasti kapan nasi grombyang pertama kali dibuat. Menurut informasi yang beredar di masyarakat Pemalang, nasi grombyang pertama kali ditemukan sekitar tahun 1960-an, sejak banyak pedagang berjualan nasi grombyang keliling dari desa ke desa.

Banyak orang mengatakan bahwa grombyang mirip dengan soto. Masyarakat Pemalang banyak yang menyebutnya dengan nasi grombyang atau soto grombyang. Memasak grombyang dimulai dengan memasak daging, menambahkan serundeng atau kelapa sangrai, kluwak, tauco manis, serta lemak daging di dalam kuahnya.

Kuah tersebut juga dibumbui oleh beberapa rempah-rempahan, seperti jahe, lengkuas, kunyit, kemiri, daun salam, dan daun jeruk. Penyajian nasi grombyang dengan mencampurkan nasi putih dan kuah grombyang di dalam mangkuk kecil. Kemudian terdapat taburan irisan onclang dan bawang merah di atas mangkuknya. Butuh sekitar tiga jam untuk membuat makanan ini.

Biasanya nasi grombyang disajikan ketika masih hangat atau panas. Sehingga tercium harumnya aroma bumbu grombyang. Apalagi ditambah dengan sate usus, sate daging sapi, atau sate babat yang menambah kenikmatan memakan nasi grombyang ini.

Grombyang dijual dengan mangkok kecil dengan harga sekitar Rp17.000,00 per porsi. Penjual nasi grombyang pada umunya meletakkan jualannya di kuali besar, terdapat penutup kain merah untuk menutupi nasi.

Nasi Grombyang hingga kini menjadi salah satu makanan khas Pemalang yang melegenda dan menjadi kuliner favorit di Kabupaten Pemalang.

Penjual nasi grombyang banyak ditemukan berderet di sekitar alun-alun Kabupaten Pemalang. Menurut pendapat warga Pemalang setempat, jika pembeli ingin mencicipi rasa nasi grombyang yang melegenda karena resepnya sudah turun temurun. Pembeli dapat berkunjung ke warung makan nasi grombyang Pak Waridin dan Pak Warso yang sudah menekuni bisnis nasi grombyang ini dari sekitar tahun 1970-an.

Biasanya warga Pemalang menyajikan grombyang ini pada Idul Fitri dan Idul Adha ketika keluarga besar saling berkumpul. Selain itu, nasi grombyang juga sering disajikan ketika adanya suatu perayaan atau acara penting, seperti pernikahan, rapat desa, syukuran, dan acara-acara penting lainnya.

Topik Menarik