Profil Brodjonegoro Bersaudara, Adik Kakak yang Masuk Pemerintahan Prabowo
JAKARTA, iNews.id - Profil Brodjonegoro bersaudara menarik untuk diulas. Adik kakak putra mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan era Soeharto, Soemantri Brodjonegoro itu masuk dalam pemerintahan Prabowo Subianto.
Sang adik, Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro dilantik sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Nasional, Selasa (22/10/2024). Sementara kakaknya, Satryo Soemantri Brodjonegoro telah diangkat menjadi Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi sehari sebelumnya.
Keduanya diketahui mengikuti jejak sang ayah dengan berkarier di dunia pendidikan. Mereka juga dikenal memiliki rekam jejak yang diakui.
Profil Bambang Brodjonegoro
Bambang Brodjonegoro lahir pada 3 Oktober 1966. Dia meraih gelar S1 dari Universitas Indonesia (UI) lalu melanjutkan studi di University of Illinois hingga mendapat gelar S2 (Master in Urban Planning) dan S3 (PhD in Urban and Regional Planning).
Dikutip dari laman pribadinya, Bambang mengawali karier sebagai dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI). Dia lalu ditunjuk menjadi Dekan FEB UI dan menjabat selama 2005-2009.
Keahliannya di bidang ekonomi dan tata kota membuat Bambang dipercaya menduduki sejumlah jabatan publik, seperti anggota Tim Asistensi Kementerian Desentralisasi Fiskal (2005-2006) hingga naik menjadi wakil Menteri Keuangan (2013-2014).
Kariernya di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memuncak saat ditunjuk Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) sebagai Menteri Keuangan pada 2014 dan menjabat hingga 2016.
Selanjutnya, dia digeser Jokowi untuk menduduki jabatan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada 2016-2019. Saat itu, dia bertanggung jawab merancang pembangunan nasional jangka pendek hingga panjang dan berkoordinasi dengan kementerian lain.
Pada periode kedua kepemimpinan Jokowi, Bambang kembali dipercaya menjadi menteri. Dia ditunjuk sebagai Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada 2019-2021.
Selain jajaran pemerintahan, Bambang juga pernah menduduki sejumlah jabatan komisaris di BUMN hingga perusahaan swasta. Beberapa di antaranya PLN (2004-2006, 2007-2009), Asia Bond Fund (2007-2009), Adira Insurance (2006-2011), Antam (2011-2013), Pertamina (2013-2014) hingga Bukalapak (2021-sekarang).
Dia juga aktif dalam berbagai organisasi seperti Asia Development Bank Institute, Indonesian Economist Association (ISEI) dan menjabat Ketua Yayasan Indonesia Forum (2018-2023).
Profil Satryo Brodjonegoro
Satryo Brodjonegoro lahir di Delft, Belanda, 5 Januari 1956. Sosok yang tak asing di dunia pendidikan ini tercatat pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) pada 1999-2007.
Dikutip dari laman Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), Satryo meraih gelar PhD di bidang teknik mesin University of California, Berkeley, Amerika Serikat pada 1985. Tujuh tahun berselang, dia terpilih sebagai Ketua Jurusan Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB).
Tercatat, Satryo telah mempublikasikan lebih dari 99 tulisan ilmiah di berbagai bidang. Selain itu, dia juga tercatat aktif sebagai dosen tamu jurusan teknik mesin di Toyohashi University of Technology, Jepang dan ITB.
Menurut laman Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, Pemerintah Jepang menganugerahi Satryo Bintang Jasa The Order of the Rising Sun, Gold Rays with Neck Ribbon pada 2016. Penghargaan itu diberikan karena Satryo dianggap berperan penting dalam kerja sama di bidang pendidikan antara Jepang dan Indonesia.
Selain itu, Satryo juga tercatat tergabung dalam Japan International Cooperation Agency atau JICA dalam perencanaan gedung fakultas teknik Universitas Hasanuddin di Gowa.
Satryo tercatat menjabat Ketua AIPI 2018-2023 dan anggota Komisi Bidang Ilmu Rekayasa AIPI.