Awas! Penjahat Siber Produksi Hoaks Pilkada 2024 Gunakan Artificial Intelligence
BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Konten negatif dan hoaks terkait pemilihan kepala daerah (pilkada) yang menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence sangat berbahaya bagi kedamaian pesta demokrasi di daerah. Sebab, konten negatif dan hoaks dapat memecah belah masyarakat dan memicu konflik horisontal.
Kepala Kantor Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Farid Zamroni mengatakan, hoaks yang memanfaatkan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) sangat berbahaya. Data pada semester pertama 2024, hoaks yang diproduksi telah melebihi jumlah dalam satu warsa.
“Unsur lokal lebih mengemuka dibanding pilpres. Dari pantauan, kami temukan total 2.119 hoaks, lebih tinggi dari hoaks satu tahun,” kata Farid.
Farid memprediksi, jumlah hoaks yang beredar pada Oktober hingga Desember semakin naik. Sementara itu, di Jateng terpantau masih landai. “Jateng belum banyak, landai. Lebih banyak DKI,” ujar Farid.
Untuk menangkal bahaya tersebut, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Tengah dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jateng memperkuat kerja sama untuk mengawasi konten siber dan meningkatkan literasi masyarakat.
Kerja sama diwujudkan dalam penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU), antara Bawaslu dan Diskominfo Jateng di Hotel Griya Persada.
Hadir dalam acara itu Kadiskominfo Jateng Riena Retnaningrum, Ketua Bawaslu Jateng Muhammad Amin, dan Kepala Kantor LSM Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Farid Zamroni.
Kadiskominfo Jateng Riena mengatakan, kerja sama dengan Bawaslu adalah bentuk kehadiran pemerintah untuk menjaga kondusivitas wilayah selama Pilkada 2024 berlangsung.
Tahun ini, pemilihan kepala daerah di Jateng serentak dihelat di 35 Kabupaten/Kota, plus pemilihan gubernur dan wakil gubernur.
“Kami bersinergi dengan penyelenggara pemilu seperti Bawaslu, KPU baik provinsi, maupun kabupaten agar maksimal dalam melaksanakan tugas, terutama pengawasan konten medsos,” kata Kadiskominfo, dikutip dari web provinsijateng.go.id, Senin (14/10/2024).
Riena menyatakan, penetrasi informasi kini meluas di masyarakat. Karena itu, pengawasan dan literasi informasi, mutlak diperkuat.
“Yang penting lagi adalah literasi bagi masyarakat agar menggunakan hak pilih pada saatnya, dan melakukan preventif mana yang tidak boleh,” ujar Riena.
Ketua Bawaslu Jateng Muhammad Amin mengatakan, kerja sama tersebut turut memperkaya khasanah pengawasan bagi personel badan pengawas pemilu di daerah. Selain dengan Diskominfo, kerja sama juga dijalin dengan Polda Jateng, dan KPID Jateng.
“Pertama, tupoksi kami mengawasi konten media sosial, iklan dan kampanye di dunia maya. Kedua, memberi informasi dan pemahaman tentang mekanisme penanganan bila ditemukan hoaks,” kata Ketua Bawaslu Jateng.
Amin menyatakan, sampai saat ini, bawaslu telah menerima 14 laporan siber terkait dugaan pelanggaran pilkada yang dilakukan oleh oknum tanpa identitas alias anonim.
“Kami kerja sama untuk mendiskusikan hal itu. Sejauh ini sudah ada 14 laporan yang direkomendasikan ke Bawaslu RI dan Kemenkominfo untuk di-take down,” ujarnya.