Mengapa Rudal Iran Mampu Mengecoh Sistem Pertahanan Udara Iron Dome dan Arrow?
Operasi militer yang berhasil dilancarkan oleh angkatan bersenjata Iran pada hari Selasa terhadap wilayah yang diduduki Israel kembali menunjukkan ketidakefektifan sistem pertahanan udara Israel.
Pejabat militer Iran tidak menyebutkan jumlah rudal balistik yang ditembakkan langsung ke entitas Zionis tersebut, namun, laporan media menyebutkan jumlah rudal tersebut lebih dari 400.
Mengapa Rudal Iran Mampu Mengecoh Sistem Pertahanan Udara Iron Dome dan Arrow?
1. 90 Rudal Iran Tembus Iron Dome
Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), hampir 90 persen rudal berhasil menembus pertahanan udara untuk mengenai sasaran yang dituju.
Sumber rezim Israel mengklaim bahwa Iran meluncurkan 180 rudal balistik dan bahwa "sejumlah besar" atau "mayoritas" dicegat oleh sistem pertahanan udara.
Beberapa laporan media Israel dan Barat juga mengklaim bahwa 99 persen rudal berhasil dicegat.
Melansir Press TV, bukti dalam bentuk video terverifikasi yang beredar di media sosial menunjukkan bahwa intersepsi tersebut sangat sedikit karena rudal berhasil mendarat di darat, mengenai sasaran.
Terdapat asap dan api di sekitar saat sirene meraung keras di seluruh wilayah pendudukan.
Di Iran, rekaman pribadi yang dibagikan di platform media sosial menunjukkan satu salvo rudal di dekat Kermanshah, salvo lain di dekat Tabriz, dan salvo lain di dekat Shiraz.
Rezim Israel telah bertekad untuk mendorong narasi bahwa 99 persen rudal Iran dicegat, tetapi bukti menunjukkan bahwa rudal tersebut mengenai sasaran dan menimbulkan malapetaka. Ratusan serangan langsung dilaporkan di wilayah pendudukan Israel, banyak di antaranya mengenai Pangkalan Udara Nevatim, Pangkalan Udara Tel Nof, Pangkalan Udara Hatzerim, dan markas besar Mossad di Tel Aviv.
Secara keseluruhan, data ratusan rudal balistik dan tingkat keberhasilan 80-90 persen hampir sepenuhnya sesuai dengan sumber-sumber IRGC dan mengonfirmasi bahwa rezim Israel sekali lagi menggunakan disinformasi.
2. Belajar dari Pengalaman Serangan pada April Silam
Seperti kasus April, lebih dari seratus jejak ledakan intersepsi yang terlihat jelas di langit Yordania, Suriah, dan Irak akan terekam pada dini hari, sementara sekali lagi hampir tidak ada.
Untuk menembak jatuh rudal balistik jarak menengah, yang digunakan dalam serangan Iran, rezim Israel menggunakan sistem anti-balistik jarak jauh seperti Arrow dan David's Sling yang beroperasi pada jarak puluhan atau ratusan kilometer dan ketinggian yang sangat tinggi.
Kedua sistem tersebut terbukti sangat tidak efektif selama serangan balasan Iran dengan salvo rudal pada bulan April, serta serangan rudal hipersonik tunggal Yaman di Tel Aviv pada pertengahan September.
3. 30 Rudal Menghantam Pangkalan Udara Nevatim
Kasus yang terkait dengan Pangkalan Udara Nevatim sangat menarik, di mana hampir 30 hulu ledak mengenai target secara bersamaan dalam hitungan detik, tanpa ada upaya yang terlihat untuk mencegat.
Beberapa sumber menyatakan bahwa salah satu serangan langsung di Pangkalan Udara Tel Nof dengan ledakan sekunder yang terlihat sebenarnya adalah baterai Arrow dengan radar.
Baca Juga: Ali Khamanei Sebut Alasan Kenapa Iran Sukses Menyerang Israel
3. Sistem Pertahanan Arrow Dinilai Ketinggalan Zaman
Pengembangan bersama AS-Israel atas sistem Arrow selama 25 tahun terakhir menghabiskan biaya miliaran dolar dan sebelumnya disebut-sebut sebagai "99 efektif", yang tampaknya aneh saat ini.
Berdasarkan klaim yang muluk-muluk dan jelas-jelas dibuat-buat ini, Israel mendapatkan kontrak ekspor senilai USD3,5 miliar dengan Jerman tahun lalu, yang menandai penjualan militer terbesar dalam sejarahnya.
Semua data yang dapat diandalkan tahun lalu menunjukkan bahwa sistem pertahanan udara ini dikembangkan untuk mencegat rudal balistik yang sudah ketinggalan zaman dan tidak mampu menghadapi salvo rudal manuver atau bahkan jenis rudal hipersonik tunggal.
4. Israel Tutupi Kehancuran di Israel Akibat Serangan Iran
Dalam melaporkan serangan Iran, rezim Israel juga menggunakan alat propaganda lainnya, seperti menekankan klaim bahwa tidak ada kematian, meskipun target Iran jelas-jelas adalah instalasi militer, bukan warga sipil. Sumber-sumber militer Israel juga belum menerbitkan bukti teknis yang dapat diandalkan tentang pencegatan rudal balistik Iran, yang mendasarkan klaim mereka pada retorika.
Hasil Final IBL All Indonesian 2024: Samakan Kedudukan, Pelita Jaya Paksa Satria Muda Mainkan Game 3
Yang penting, tahun lalu situs web Press TV mengungkap kekeliruan tentang apa yang disebut "tingkat keberhasilan lebih dari 90 persen" sistem pertahanan udara Israel, yang menjelaskan mengapa klaim tersebut digembar-gemborkan untuk ekspor yang menguntungkan dan menenangkan psikologis penduduk pemukimnya sendiri.