Raja Yordania Tolak Warga Palestina yang Diusir Israel: Ini Kejahatan Perang

Raja Yordania Tolak Warga Palestina yang Diusir Israel: Ini Kejahatan Perang

Berita Utama | okezone | Rabu, 25 September 2024 - 07:50
share

AMMAN - Raja Yordania King Abdullah II menegaskan negaranya tidak akan menjadi Tanah Air alternatif untuk warga Palestina. Penegasan itu disampaikan King Abdullah menanggapi adanya kampanye memindahkan warga Palestina di Tepi Barat ke Yordania oleh
ekstremis  Israel

Berbicara di pertemuan para pemimpin dunia Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, Raja Abdullah mengatakan “gagasan Yordania sebagai Tanah Air alternatif (bagi Palestina)... tidak akan pernah terwujud.” Dan mengatakan pemindahan paksa warga Palestina oleh Israel akan menjadi “kejahatan perang.”

Letak Yordania, yang berbatasan dengan Tepi Barat dan Israel serta memiliki populasi Palestina yang besar, “tidak akan pernah menerima pemindahan paksa warga Palestina, yang merupakan kejahatan perang,” kata Raja Abdullah dikutip Arab News.

Dia mendesak masyarakat internasional untuk bergabung dalam “upaya bantuan besar-besaran untuk mengirimkan makanan, air bersih, obat-obatan, dan pasokan penting lainnya” ke Jalur Gaza, tempat perang selama hampir setahun telah memicu “penderitaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.”

Ide Israel Memindahkan Palestina ke Jordania

Asosiasi pemukim Tanah Perjanjian Israel sedang gencar mengkampanyekan memindahkan warga Palestina ke Jordania. Kampanye itu dilakukan dengan  mendistribusikan ribuan poster dan selebaran yang intinya meminta warga Palestina pergi. 

Dikutip dari middleeastmonitor poster poster tersebut mereka menulis; "Jalan ini aman untuk kalian tinggalkan sekarang" disertai peta "rute yang benar" untuk melakukan perjalanan dari Nablus dan Ramallah. 

 

Peta poster lainnya menyertakan titik kumpul warga Jenin, yang mengatakan bahwa mereka harus, “Berangkat dengan selamat ke kota Irbid di Yordania utara” melalui “rute khusus” yang “terjamin dan aman”, untuk “melindungi keluarga mereka sebelum hari yang dijanjikan.”

Poster propaganda tersebut juga memuat peta terkenal yang digunakan oleh Menteri Keuangan sayap kanan Bezalel Smotrich dan pesan dalam bahasa Arab dan Ibrani yang berbunyi, “Ini semua tanah kami dan kami yang memutuskan ke mana Anda akan pindah.”

Pejabat Yordania mengatakan bahwa aktivitas pemukim tersebut didanai dan didukung oleh dua menteri dalam pemerintahan, Smotrich dan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir. Israel belum menanggapi permintaan Yordania untuk klarifikasi.

Yordania menuntut agar pemerintah Israel mengklarifikasi posisinya mengenai fakta bahwa asosiasi pemukim yang menerima dukungan dan dana dari militer Israel mencetak dan menerbitkan selebaran dan poster semacam itu.
 

Topik Menarik