Tradisi Perayaan Maulid Nabi di Berbagai Belahan Dunia, dari Sekaten hingga Tari Darwis

Tradisi Perayaan Maulid Nabi di Berbagai Belahan Dunia, dari Sekaten hingga Tari Darwis

Berita Utama | pandeglang.inews.id | Minggu, 15 September 2024 - 02:30
share

JAKARTA, iNewsPandeglang.id Tradisi perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di berbagai belahan dunia menunjukkan keragaman budaya dan cara unik dalam menghormati hari kelahiran Nabi. Dari Sekaten yang meriah di Yogyakarta, festival di Malaysia, hingga Tari Darwis di Turki, setiap negara memiliki ritual khas yang mencerminkan keunikan budaya lokal dalam memperingati Maulid Nabi.

Maulid Nabi Muhammad SAW adalah perayaan yang dilakukan oleh umat Islam di seluruh dunia untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, yang jatuh pada 12 Rabiul Awal dalam kalender Hijriah. Perayaan ini umumnya melibatkan pembacaan doa, ceramah keagamaan, dan berbagai kegiatan sosial untuk menghormati dan meneladani kehidupan serta ajaran Nabi Muhammad.

Berikut ini tradisi unik perayaan Maulid Nabi di berbagai belahan dunia yang berhasil dirangkum dari berbagai sumber pada Sabtu (14/9/2024):

Indonesia - Yogyakarta

Di Yogyakarta, Maulid Nabi diperingati dengan tradisi Sekaten yang telah ada sejak lama. Sekaten adalah upacara pendahuluan dari perayaan Maulid Nabi yang diselenggarakan dari tanggal 5 hingga 12 bulan Rabiul Awal. Tradisi ini melibatkan pembunyian dua perangkat gamelan, pemberian sedekah berupa uang koin oleh Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, serta prosesi menuju Masjid Agung Yogyakarta yang diakhiri dengan Grebeg. Acara ini merupakan bagian integral dari budaya Yogyakarta dan juga digelar di Keraton Surakarta.

Malaysia

Di Malaysia, Maulid Nabi Muhammad SAW diperingati dengan festival keagamaan dan kegiatan masyarakat yang melibatkan berbagai lapisan. Pada 16 September 2024, sebagai hari libur nasional, masyarakat Malaysia merayakan Maulid Nabi dengan acara-acara seperti ceramah keagamaan dan kegiatan komunitas. Perayaan ini mencerminkan rasa syukur dan penghormatan terhadap Nabi Muhammad melalui berbagai kegiatan sosial.

 

Afrika Selatan
Di Cape Town, Afrika Selatan, perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW memiliki tradisi tersendiri. Wanita dan anak-anak mengenakan pakaian terbaik dan mengikuti upacara Rampies, di mana mereka memotong daun jeruk dan lemon, merendamnya dalam air mawar, lalu membungkus potongan tersebut dalam plastik kecil untuk dibagikan kepada pria sambil mengucapkan salam kepada Nabi Muhammad SAW. Tradisi ini merupakan bentuk penghormatan yang unik terhadap Rasulullah.

Mesir
Di Mesir, Maulid Nabi Muhammad SAW dirayakan dengan pembuatan makanan khas seperti "halawet el mawlid," yang terdiri dari kue dan manisan khusus. Selain itu, masyarakat Mesir mengadakan ceramah dan acara keagamaan di masjid dan komunitas sebagai bentuk penghormatan atas hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Tradisi ini menunjukkan kekayaan budaya kuliner dan keagamaan masyarakat Mesir.

India
Di India, perayaan Maulid Nabi dikenal sebagai "Mawlid al-Nabi." Di wilayah seperti Hyderabad, perayaan ini melibatkan prosesional besar dengan karnaval, perarakan, dan pembacaan puisi serta qasidah (puisi religius). Makanan khas seperti biryani dan sweet treats juga disajikan dalam acara-acara ini, menambah keunikan perayaan Maulid di India.

Pakistan
Di Pakistan, Maulid Nabi diperayaan dengan khotbah di masjid, pembacaan sejarah kehidupan Nabi, dan ceramah oleh ulama terkemuka. Beberapa kota juga mengadakan perarakan besar dengan spanduk dan lampu yang menghiasi jalan-jalan. Masyarakat seringkali mengadakan acara amal sebagai bagian dari perayaan, menekankan aspek sosial dan religius dari Maulid Nabi.

 

Bangladesh
Di Bangladesh, perayaan Maulid Nabi melibatkan acara komunitas dengan ceramah keagamaan dan pembacaan shalawat. Di Dhaka dan kota-kota besar lainnya, perarakan jalanan meriah diadakan di mana peserta mengenakan pakaian tradisional dan membawa spanduk serta bendera bertuliskan nama Nabi Muhammad SAW, mencerminkan kegembiraan dan rasa hormat terhadap Nabi.

Jordan
Di Jordan, Maulid Nabi dirayakan dengan kegiatan sosial dan budaya di seluruh negeri. Di Amman, masyarakat berkumpul untuk mengikuti ceramah keagamaan dan diskusi tentang ajaran Nabi Muhammad. Selain itu, ada tradisi membagikan makanan kepada orang-orang yang membutuhkan sebagai bentuk amal dan penghormatan.

Turki
Turki merayakan Maulid Nabi dengan Tari Darwis yang merupakan bagian dari tradisi sufi. Selama perayaan, penari darwis tampil di Karabas Veli Darwis Lodge di Kota Bursa, menunjukkan keunikan budaya Islam Turki. Tari Darwis, yang juga dikenal sebagai Tari Sufi, merupakan bagian penting dari perayaan Maulid Nabi di Turki, menambah keindahan dan keunikan perayaan tersebut.

Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di seluruh dunia menunjukkan betapa kaya dan beragamnya tradisi umat Islam dalam menghormati hari kelahiran Nabi. Dari Sekaten di Yogyakarta hingga Tari Darwis di Turki, setiap tradisi mencerminkan keunikan budaya dan kekayaan spiritual umat Islam di berbagai belahan dunia.

Topik Menarik