Jangan Sepelekan Penyakit Asam Lambung Kronis, Kenali Penanganannya dengan Laparoskopi

Jangan Sepelekan Penyakit Asam Lambung Kronis, Kenali Penanganannya dengan Laparoskopi

Berita Utama | inews | Sabtu, 14 September 2024 - 00:15
share

JAKARTA, iNews.id - GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) merupakan salah satu penyakit yang berkaitan dengan asam lambung. Penyakit ini identik dengan rasa mulas, sensasi terbakar di dada, dan regurgitasi (makanan atau cairan naik kembali ke mulut).

Kondisi ini sangat mengganggu aktivitas sehari-hari dan kenyamanan seseorang, terutama jika tidak diobati. Meskipun pengobatan dengan obat-obatan dapat mengurangi gejala, tidak semua pasien mendapatkan hasil yang memuaskan. Untuk kasus Gerd yang tidak dapat diatasi dengan terapi medis, ada penanganan yang lebih efektif yaitu melalui bedah laparoskopi.

Dokter Spesialis Bedah Digestif Bethsaida Hospital, Eko Priatno mengatakan, bedah laparoskopi adalah prosedur minimal invasif yang hanya memerlukan sayatan kecil untuk memasukkan kamera dan alat bedah khusus.

"Metode ini memiliki banyak keunggulan dibandingkan operasi terbuka tradisional, seperti pemulihan yang lebih cepat, risiko infeksi yang lebih rendah, serta nyeri pasca operasi yang minimal," kata dokter Eko Priatno melalui keterangannya.

Dokter Eko Priatno, menjelaskan, laparoskopi untuk Gerd adalah pilihan yang sangat efektif bagi pasien yang tidak merespons dengan baik terhadap obat-obatan. "Dengan teknik ini, kami dapat memperbaiki katup antara lambung dan esofagus yang menjadi penyebab utama refluks asam. Pasien biasanya dapat kembali beraktivitas normal dalam waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan operasi konvensional," katanya.

Dokter Eko Priatno menambahkan, bagi pasien Gerd, bedah laparoskopi dilakukan jika pasien mengalami kondisi parah dan kronis. "Pasien yang mengalami gejala Gerd berat dan berkepanjangan, yang tidak membaik dengan penggunaan obat-obatan bisa dilakukan laparoskopi," katanya.

Selain itu, kondisi lainnya adalah komplikasi Gerd, seperti esofagitis (peradangan pada esofagus), penyempitan esofagus, atau Barretts esophagus, yang berisiko menjadi kanker esofagus.

Bagi pasien yang terus-menerus menggunakan obat antasida atau proton pump inhibitors (PPI) untuk mengontrol gejala, tetapi tetap tidak mendapatkan perbaikan yang signifikan ini juga memerlukan tindakan laparoskopi. Kemudian, pasien yang mengalami efek samping dari pengobatan jangka panjang, yang membuat kualitas hidup menurun.

Dokter Pitono, Direktur Bethsaida Hospital, menyatakan Bethsaida Hospital Gading Serpong berkomitmen menghadirkan layanan kesehatan berkualitas tinggi dengan menggunakan teknologi terkini dan pendekatan yang berfokus pada kenyamanan pasien. "Kami memiliki fasilitas dan peralatan medis yang lengkap, sehingga dapat memberikan berbagai alternatif perawatan bagi pasien dengan berbagai kondisi, salah satunya metode terkini, yaitu bedah laparoskopi," katanya.

"Bagi pasien yang mengalami Gerd dan tidak mendapatkan hasil yang memuaskan dengan pengobatan konvensional, bedah laparoskopi bisa menjadi solusi yang tepat. Prosedur ini tidak hanya efektif dalam mengatasi masalah, tetapi juga memungkinkan Anda untuk segera kembali menikmati hidup tanpa gangguan asam lambung," ujarnya.

Topik Menarik