Ini Kronologi Pelajar SMK Tewas Dikeroyok 9 Anggota Perguruan Silat PSHT di Malang

Ini Kronologi Pelajar SMK Tewas Dikeroyok 9 Anggota Perguruan Silat PSHT di Malang

Berita Utama | okezone | Jum'at, 13 September 2024 - 07:00
share

MALANG - Alfin Syafiq Ananta (17) pelajar SMK di Malang tewas dianiaya ramai-ramai oleh 9 orang anggota PSHT, pada Jumat malam. Dari kejadian tersebut terungkap bahwa Alfin yang sempat memamerkan foto menggunakan pakaian perguruan silat PSHT itu sempat dipukuli, pada Kamis atau satu hari sebelum dikeroyok ramai-ramai.

Nanang Kuswanto, ayah korban menjelaskan, awalnya pada Rabu malam sempat ada satu temannya yakni Saldi, yang juga menjadi terduga pelaku menjemput anaknya di rumah. Peristiwa ini terjadi usai ada unggahan foto anaknya mengenakan pakaian PSHT yang kemudian memantik perhatian salah satu dari 9 terduga pelaku. Tapi pada Rabu (4/9/2024) saat itu Alfin sudah tidur karena waktu sudah menunjukkan pukul 23.00 WIB.

"Saya bilang sudah tidur. Jam 11 (malam dijemputnya), (alasan belajar). Nggak ada kan orang belajar jam 11," kata Nanang Kuswanto, ditemui di rumah duka Jalan Pertamanan, Dusun Kepuharjo Utara, Desa Kepuharjo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Kamis (12/9/2024).

Pada Kamis paginya anaknya mengutarakan ingin mengikuti kegiatan pencak silat. Awalnya memang ia mengizinkan, asalkan kegiatan pencak silat itu positif. Namun anaknya tak bilang berangkat langsung untuk mengikuti kegiatan silat, tapi hanya sekedar meminta izin mengikuti kegiatan dahulu.

"Cuma bilang mau latihan pencak silat, ke mananya (belum diizinkan). Tapi belum saya izinkan. Cuma bilang kalau kegiatan positif ya nggak apa-apa, cuma gitu aja," terangnya.

Selanjutnya, pada Jumat itu akhirnya Alfin Syafiq Ananta akhirnya berangkat sendiri meski ada paksaan dari terduga pelaku sekaligus teman satu sekolah, di salah satu SMK swasta di kawasan Tlogomas, Kota Malang. Bahkan Nanang juga baru tahu ada informasi unggahan di media sosial (medsos) salah satu terduga pelaku yang akhirnya dihapus. Tetapi ia juga tak begitu jelas apa yang diunggah sebelum akhirnya dihapus.

"Jumatnya berangkat sendiri, tapi sudah ada paksaan, (korban Alfin Syafiq) bawa motor sendiri, sepeda Beat. Tapi tadi malam saya dapat informasi, sebelumnya itu, hari Kamis Alfin sudah digebuki. Di IG (Instagram), baru diupload sudah dihapus, tapi ada yang download, dikeroyok (hari Jumat malam) di beda tempat, di Sumbernyolo," jelasnya.

Saat itu kata ayahnya sebagaimana rekaman kamera CCTV di sekitar lokasi kejadian ada 9 - 10 orang, termasuk informasi adanya satu orang perempuan yang ada di tempat kejadian perkara (TKP) namun tidak terlibat secara langsung. Dari sejumlah orang di TKP itu, anaknya disebut Nanang hanya mengenal satu nama yakni Saldi, yang juga teman satu sekolahnya.

"Di TKP memang hanya 9-10 orang. Setelah itu, pengembangan anaknya sudah pulang. Nggak ada yang kenal. (Dari 9 - 10 orang di TKP) Kenalnya cuma sama yang satu sekolah, Saldi ini, otaknya berarti yang Saldi ini," tukasnya.

Sebelumnya Alfin menerima kekerasan fisik dan dikeroyok oleh 9 orang anggota PSHT di Dusun Petren, Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, pada Jumat malam (6/9/2024). Akibatnya Alfin sempat tak sadarkan diri dibawa ke RS Prasetya Husada, Karangploso, sebelum dirujuk ke RST Soepraoen, Kota Malang, untuk mendapatkan perawatan lebih intensif. Tapi nyawanya tak bisa diselamatkan usai dinyatakan meninggal dunia pada Kamis pagi (12/9/2024) di RST Soepraoen, Malang.

Topik Menarik