Profil Faisal Basri, Ekonom Senior Meninggal Dunia yang Pernah Jadi Ketua Pembasmi Mafia Migas

Profil Faisal Basri, Ekonom Senior Meninggal Dunia yang Pernah Jadi Ketua Pembasmi Mafia Migas

Berita Utama | okezone | Kamis, 5 September 2024 - 07:50
share

JAKARTA – Profil Faisal Basri, ekonom senior yang meninggal dunia pada hari ini, Kamis (5/9/2024).

"Iya meninggal dunia," kata Ekonom sekaligus Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto kepada Okezone.

 

(Faisal Basri meninggal dunia. Foto: Okezone)

Faisal Basri yang lahir pada 6 November 1959 adalah ekonom dan politikus alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia. Faisal juga salah seorang keponakan dari mendiang Wakil Presiden RI, Adam Malik.

Faisal Basri menyelesaikan pendidikan sarjananya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia (1985). Dia kemudian meraih gelar Master of Arts bidang ekonomi di Vanderbilt University, Nashville, Tennessee, Amerika (1988).

Kariernya sebagai akademisi dimulai dari pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia. Dia mengajar untuk mata kuliah Ekonomi Politik, Ekonomi Internasional, Ekonomi Pembangunan, dan Sejarah Pemikiran Ekonomi (1981-sekarang).

Faisal juga merupakan pengajar pada Program Magister Akuntansi (Maksi), Program Magister Manajemen (MM), Program Magister Perencanaan dan Kebijakan Pembangunan (MPKP), serta Program Pascasarjana Universitas Indonesia (1988-sekarang).

Selain itu, Faisal Basri juga pernah diamanatkan menjadi Ketua Jurusan ESP (Ekonomi dan Studi Pembangunan) FEB UI (1995-1998), Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Perbanas Jakarta (1999-2003), Pendiri Institute for Development of Economics & Finance (INDEF) (1995-2000).

Sementara di bidang pemerintahan, Faisal Basri pernah mengemban amanah sebagai anggota Tim ‘Perkembangan Perekonomian Dunia’ pada Asisten II Menteri Koordinator Bidang EKUIN (1985-1987) dan anggota Tim Asistensi Ekuin Presiden RI (2000).

Faisal Basri juga pernah menjabat sebagai Ketua Komite Reformasi Tata Kelola Migas pada 2014. Sebagai Ketua Komite Reformasi Tata Kelola Migas, Faisal bersama tim bertugas mencari atau menata ulang proses dari hulu hingga hilir, sehingga migas betul-betul dapat menjadi tombak industrialisasi.

Topik Menarik