Taiwan Perlu Masuk ke Sistem PBB, Ini Alasannya

Taiwan Perlu Masuk ke Sistem PBB, Ini Alasannya

Berita Utama | okezone | Selasa, 3 September 2024 - 15:40
share

JAKARTA - PBB dinilai perlu untuk memasukan Taiwan ke dalam sistemnya. Hal ini terkait dengan kontribusi Taiwan yang besar bagi dunia.

Misalnya, Taiwan merupakan mitra yang sangat diperlukan dalam rantai pasokan global, salah satunya lebih dari 90 semikonduktor kelas atas dunia dan sebagian besar chip canggih yang mendorong revolusi AI (Artificial Intelligence), diproduksi di wilayah ini.

Selain itu, setengah dari perdagangan laut dunia melewati Selat Taiwan, menjadikannya jalur air internasional yang utama.

Namun meskipun sebagian besar dunia dan miliaran orang telah menikmati kemakmuran besar berkat perdamaian dan stabilitas yang berlaku di selat tersebut, Tiongkok terus mengintensifkan tindakan agresifnya terhadap Taiwan.

Menteri Luar Negeri ROC (Taiwan) Lin Chia-lung mengatakan, upaya Beijing untuk mengubah status quo di Selat Taiwan dan memperluas otoritarianisme di seluruh kawasan Indo-Pasifik merupakan ancaman besar bagi perdamaian dan keamanan di seluruh dunia.

Dalam beberapa tahun terakhir, para pemimpin dunia telah memanfaatkan kesempatan bilateral dan multilateral, termasuk pertemuan G7, Uni Eropa (UR), Pakta Pertahanan Atlantik Utara (The North Atlantic Treaty Organization/NATO, dan ASEAN untuk menyoroti pentingnya menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.

Namun, meskipun menyadari pentingnya mengurangi ketegangan di kawasan tersebut, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) belum mengambil tindakan untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh RRT atau untuk memasukkan Taiwan ke dalam sistem PBB.

“Karena pendekatan baru untuk terlibat dengan Taiwan telah muncul di komunitas global, dan menghasilkan manfaat global yang besar, maka gagasan bahwa harus ada pilihan antara RRT (Republik Rakyat Tiongkok) dan Taiwan dalam sistem PBB adalah dikotomi yang salah,” ujarnya, Selasa (3/9/2024).

Oleh karena itu, sekarang adalah waktu yang tepat bagi PBB untuk berkembang dan memikirkan kembali kebijakannya yang tidak dapat dibenarkan, yaitu mengecualikan Taiwan.

Tugas pertama dan paling mendesak yang harus ditangani PBB adalah berhenti untuk tunduk pada tekanan RRT dan tidak lagi mendistorsi Resolusi 2758 Majelis Umum PBB (The United Nations General Assembly/UNGA) yang diadopsi pada tahun 1971.

RRT telah dengan sengaja salah mengartikan Resolusi 2758, dan secara keliru mencampuradukkannya dengan “prinsip satu China” miliknya sendiri, yang berbeda dari “kebijakan satu China” yang diadopsi oleh banyak negara. RRT terus menerus menekan hak Taiwan untuk berpartisipasi secara berarti di PBB dan badan-badan khususnya.

Topik Menarik