Pavel Durov Ditangkap di Prancis, Telegram: Tidak Masuk Akal!

Pavel Durov Ditangkap di Prancis, Telegram: Tidak Masuk Akal!

Berita Utama | inews | Senin, 26 Agustus 2024 - 09:07
share

JAKARTA, iNews.id - CEO Telegram Pavel Durov ditahan di Prancis pada Sabtu (24/8/2024). Durov dituduh di bandara di utara Paris atas pelanggaran terkait aplikasinya. 

Penyelidikan dilaporkan terkait dengan kurangnya moderasi. Durov dituduh gagal mengambil langkah-langkah untuk mengekang penggunaan Telegram secara kriminal. 

Telegram dituduh gagal bekerja sama dengan penegak hukum terkait perdagangan narkoba, konten seksual anak, dan penipuan. Atas tuduhan itu, aplikasi pun angkat bicara. 

Telegram mengatakan dalam sebuah pernyataan, moderasinya sesuai dengan standar industri dan terus ditingkatkan. Telegram penangkapan itu tidak masuk akal. 

"Tidak masuk akal mengklaim suatu platform atau pemiliknya bertanggung jawab atas penyalahgunaan platform tersebut," kata aplikasi tersebut. 

Telegram mengatakan Durov sering bepergian ke Eropa, jadi dia mematuhi hukum yang berlaku di Uni Eropa, termasuk Undang-Undang Layanan Digital yang bertujuan memastikan lingkungan daring yang aman dan bertanggung jawab. 

"Hampir satu miliar pengguna di seluruh dunia menggunakan Telegram sebagai sarana komunikasi dan sumber informasi penting. Kami sedang menunggu penyelesaian segera atas situasi ini. Telegram bersama Anda semua," kata Telegram dalam pernyataannya yang dikutip dari BBC, Senin (26/8/2024).

Sumber pengadilan mengatakan penahanan Durov diperpanjang pada Minggu dan dapat berlangsung hingga 96 jam.

Pavel Durov sendiri lahir di Rusia dan sekarang tinggal di Dubai, tempat Telegram berkantor pusat. Durov memegang kewarganegaraan Uni Emirat Arab dan Prancis.

Topik Menarik