Wow! Berlian Terberat Ke-2 di Dunia Ditemukan di Botswana, Nilainya Ditaksir Rp621 Miliar
GABORONE, iNews.id - Berlian terbesar kedua di dunia, 2.492 karat (sekitar 498 gram), ditemukan di Botswana. Perusahaan pertambangan Kanada, Lucara Diamond Corporation, mengungkap temuan itu pada Kamis (22/8/2024).
Berlian ditemukan di Tambang Berlian Karowe menggunakan teknologi deteksi sinar-X.
Lucara tidak menyebutkan kisaran nilai berlian itu. Namun dari bobotnya, batu tersebut berada di urutan kedua setelah Berlian Cullinan 3.106 karat yang ditemukan di Afrika Selatan pada 1905. Surat kabar Inggris Financial Times, mengutip sumber dekat di Lucara, berlian itu bisa bernilai lebih dari 40 juta dolar AS atau sekitar Rp621,8 miliar.
"Kami sangat bahagia dengan penemuan berlian 2.492 karat luar biasa ini," kata Presiden Lucara, William Lamb, dikutip dari AFP, Jumat (23/8/2024).
Dia menambahkan, batu tersebut merupakan salah satu berlian kasar terbesar yang pernah ditemukan dan dideteksi menggunakan teknologi Mega Diamond Recovery milik Lucara. Alat itu mulai digunakan pada 2017 untuk mengidentifikasi dan mengawetkan berlian besar dan bernilai tinggi.
Direktur pelaksana Lucara Botswana, Naseem Lahri, menyerahkan batu tembus pandang seukuran telapak tangan itu kepada Presiden Botsawana Mokgweetsi Masisi.
"Saya diberi tahu bahwa ini adalah berlian terbesar yang pernah ditemukan di Botswana hingga saat ini dan yang kedua di dunia. Ini sangat berharga," kata Masisi, seraya memberi selamat kepada perusahaan atas penemuan tersebut.
Dengan berlian sebesar ini, lanjut Masisi, pemerintah bisa membangun jalan-jalan. Dia yakin akan ada kejutan temuan-temuan berlian lebih banyak lagi di waktu mendatang.
Botswana merupakan salah satu produsen berlian terbesar di dunia. Data Dana Moneter Internasional (IMF) mengungkap, berlian menjadi sumber pendapatan utama Botswana, menyumbang 30 persen dari PDB dan 80 persen ekspor.
Lucara membayar royalti sebesar 10 persen dari nilai penjualan kotor berlian yang diproduksi dari Karowe kepada pemerintah.
