Merapi Masih Bergolak: Suplai Magma Berlanjut, Warga Diimbau Siaga

Merapi Masih Bergolak: Suplai Magma Berlanjut, Warga Diimbau Siaga

Berita Utama | demak.inews.id | Rabu, 21 Agustus 2024 - 06:50
share

MAGELANG, iNewsDemak.id - Aktivitas Gunung Merapi pada Rabu, 21 Agustus 2024, kembali menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan. Teramati 14 kali guguran lava yang mengarah ke Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum mencapai 1600 meter. Hal ini menunjukkan bahwa suplai magma di dalam gunung masih berlangsung, yang berarti ancaman awan panas guguran tetap ada.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan bahwa aktivitas kegempaan juga mengalami peningkatan. Tercatat 16 kali gempa guguran dengan amplitudo berkisar antara 3 hingga 31 mm, serta durasi gempa mencapai 164,64 detik. Data ini mengindikasikan bahwa kemungkinan terjadinya guguran dan awan panas masih cukup tinggi dalam waktu dekat.

Potensi bahaya utama yang dihadapi masyarakat di sekitar Merapi saat ini adalah guguran lava dan awan panas yang bisa mencapai wilayah-wilayah tertentu. PVMBG telah menetapkan sektor selatan-barat daya sebagai area yang paling berpotensi terdampak, dengan radius bahaya maksimal sejauh 7 km dari puncak gunung.

Pada sektor tenggara, ancaman utama meliputi Sungai Woro dengan jarak aman maksimal sejauh 3 km, dan Sungai Gendol sejauh 5 km. Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk waspada terhadap letusan eksplosif yang dapat melontarkan material vulkanik hingga radius 3 km dari puncak Merapi. Hal ini menjadi perhatian utama bagi warga yang tinggal di sekitar kawasan tersebut.

Cuaca yang mendung serta angin yang tenang mengarah ke timur membuat kondisi di sekitar gunung terasa cukup mencekam. Dengan suhu udara yang mencapai 16,7C dan kelembaban 74, potensi terjadinya awan panas serta lahar semakin besar, terutama jika terjadi hujan yang bisa memperparah kondisi.

PVMBG mengeluarkan rekomendasi agar masyarakat yang tinggal di daerah potensi bahaya untuk tidak melakukan aktivitas apapun di area tersebut. Aktivitas di area dengan radius berbahaya harus dihentikan untuk menghindari kemungkinan terburuk dari peningkatan aktivitas gunung. Selain itu, ancaman sekunder seperti lahar dingin juga harus diwaspadai, terutama saat hujan turun di seputar Merapi.

Jika dalam waktu dekat terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat status Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. Masyarakat di sekitar kawasan Merapi diminta untuk selalu siaga dan mengikuti arahan dari pihak berwenang guna meminimalkan dampak dari aktivitas vulkanik ini.

Topik Menarik