Atlet Badminton Zhang Zhi Jie Meninggal Dunia Usai Bertanding, Akibat Pingsan?

Atlet Badminton Zhang Zhi Jie Meninggal Dunia Usai Bertanding, Akibat Pingsan?

Berita Utama | okezone | Senin, 1 Juli 2024 - 09:00
share
 

ATLET Badminton asal China, Zhang Zhi Jie, meninggal dunia setelah pingsan di lapangan saat melawan pemain Jepang, Kazuma Kawano,di kejuaraan Badminton Asia Junior Championship (BAJC) 2024 yang digelar di Yogyakarta, Minggu 30 Juni 2024.

Dari video yang beredar di media sosial, Zhang Zhi Jie tiba-tiba jatuh dan mengalami kejang-kejang, sebelum akhirnya pingsan. Setelah kejadian itu, Zhi langsung dilarikan ke rumah sakit namun nyawanya tidak tertolong. Zhi dinyatakan meninggal dunia pada pukul 23.20 WIB.

Tidak dijelaskan secara detail apa penyebab atlet asal China itu menghembuskan napas terakhir. Namun, menjadi pembelajaran bagi kita semua bahwa pingsan saat berolahraga itu sangatlah berbahaya. Karena itu, diperlukan tindakan yang komprehensif sesegera mungkin untuk mencegah keparahan kondisi, termasuk risiko meninggal dunia.

Menurut laman resmi Universitas Airlangga, pingsan saat berolahraga bisa terjadi salah satunya akibat gangguan pada sistem kardiovaskular. Ya, aktivitas fisik yang dilakukan atlet itu dapat berdampak pada jantungnya. Karena itu, olahraga dengan intensitas fisik yang berat dan dalam durasi waktu yang lama dapat berdampak buruk pada jantung.

 

Dikatakan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dr Andrianto, SpJP, aktivitas fisik yang dilakukan atlet itu akan mengakibatkan perubahan fisiologi jantung yang berkelanjutan dalam jangka panjang. Artinya, perubahan itu akan membuat ukuran bilik jantung menjadi lebih besar.

"Kami menyebutnya 'jantung atlet', karena punya kekhasan yaitu empat bilik jantungnya membesar akibat adaptasi latihan," kata dr Andrianto, dikutip MNC Portal, Senin (1/7/2024).

Perubahan bentuk jantung ini perlu dianggap serius, karena perubahan besar pada otot jantung itu dapat diikuti juga perubahan struktur jaringan kontraktil menjadi jaringan ikat, sehingga dapat menurunkan kontraktilitas dan elastisitas otot jantung sebagai pompa. Hal tersebut berpotensi menyebabkan gangguan irama jantung.

Lebih lanjut, dr Andrianto menjelaskan bahwa ada tanda yang harus diperhatikan oleh atlet atau siapapun yang suka berolahraga. Ketika tanda itu muncul, sesegera mungkin beristirahat. Tanda itu adalah nyeri yang hebat di dada. Gejala tersebut sayangnya kerap tidak disadari oleh atlet saat bertanding di lapangan, salah satunya faktor adrenalin yang tinggi.

"Nyeri dada ini sering muncul dan memburuk saat beraktivitas," katanya.

Topik Menarik