Reaksi Pemilik Toko Roti di Jogja usai Viral Dituding Plagiat Toko Roti di Australia

Reaksi Pemilik Toko Roti di Jogja usai Viral Dituding Plagiat Toko Roti di Australia

Berita Utama | inews | Jum'at, 7 Juni 2024 - 17:27
share

YOGYAKARTA, iNews.id - Toko roti yang berlokasi di ruko Babarsari, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta viral di media sosial setelah dituding melakukan plagiasi bentuk dan konsep toko roti di Australia.

Toko roti yang belum lama berdiri di Jogja ini bernama Circles Bakery, sementara toko roti yang berpusat di Melbourne, Australia memiliki nama Publique Bakery.Dugaan plagiasi itu viral dan ramai diperbincangkan di media sosial X.

Dikonfirmasi terkait hal itu, Manajemen Circles Bakery enggan memberikan klarifikasi.

"Kita tidak mau klarifikasi atau segala bentuk pernyataan, karena memang kita lagi viral, takutnya menambah membuat gaduh," ucap salah satu manajemen Circles Bakery, Jumat (7/6/2024).

Diketahui, isu plagiasi itu mencuat setelah akun Instagram dari Publique Bakery dengan nama @publiquebakery, berkomentar di salah satu unggahan akun Instagram Circle Bakery, @_circlebakery_ yang akunnya saat ini diprivasi.

"Kami tidak pernah mengizinkan Anda menyalin seluruh konsep desain kami, termasuk tampilan kue-kue kami. Mulai dari setiap sentuhan desain hingga setiap kue roti, kami bekerja untuk itu dalam waktu yang lama, dan anda hanya menjiplaknya," tulis @publiquebakery yang diterjemahkan dari Bahasa Inggris, Jumat (07/06/2024).

Saat dikonfirmasi melalui direct massage (DM) di akun Instagram, pemilik Publique Bakery, Kim membenarkan bahwa komentar tersebut memang dibuat oleh mereka.

"Ya saya dapat mengkonfirmasi bahwa postingan tersebut dibuat oleh kami," kata Kim.

Kim menuding bahwa pihak Circle Bakery telah melakukan plagiasi terhadap sebagian besar konsep toko bakery mereka. Dari desain logo, tampilan akun media sosial, desain roti dan kue, hingga layout (desain tampilan toko).

"Jika Anda melihat Instagram saya, akan sulit untuk mengetahui bahwa mereka tidak menjiplak apa pun. Dari desain toko, logo, warna, dan bahkan jenis kue dan roti, mereka meniru semuanya," ujarnya.

Kim sangat menyayangkan atas aksi penjiplakan ini. Sebab, ia telah mencurahkan banyak waktu dan materi untuk membangun usahanya dari nol.

"Kami belajar keras selama setahun dan mencoba ratusan toko roti untuk membuat kue-kue tersebut. Kami ingin mewujudkan toko impian kami, dan itu adalah hasil dari stres dan penelitian selama setahun," katanya.

Topik Menarik