Kisah Si kembar Sherlina dan Sherlita, Lulus Cumlaude Bareng di UGM

Kisah Si kembar Sherlina dan Sherlita, Lulus Cumlaude Bareng di UGM

Berita Utama | inews | Rabu, 5 Juni 2024 - 09:30
share

JAKARTA, iNews.id - Kisah inspiratif datang dari anak kembar yang lulus dengan predikat cumlaude di Universitas Gadjah Mada (UGM). Keduanya bernama Sherlina Oktavian Putri dan Sherlita Oktavian Putri.

Menariknya lagi, keduanya lulus sebagai sarjana Biologi dengan nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,79 untuk Sherlina dan IPK 3,80 diraih Sherlita.

Saudara kembar ini memiliki minat dan hobi yang sama. Bahkan memilih kuliah di program studi yang sama dan lulus dalam waktu bersamaan.

Sherlina (21) mengaku bersama dengan saudara kembarnya tidak pernah merencanakan akan wisuda secara bersamaan. Dia mengaku beruntung karena mereka berdua memiliki para dosen pembimbing skripsi yang memungkinkan mereka bisa menyelesaikan kuliah tepat waktu.

Kami tidak merencanakan untuk lulus bersamaan, hal tersebut kami dapatkan karena dosen pembimbing skripsi kami yang sangat membantu dan membimbing dalam penulisan naskah skripsi, ujar Sherlina dikutip dari laman UGM, Rabu (5/6/2024).

Pada wisuda kali ini, keduanya menyelesaikan studi dalam waktu 3 tahun 7 bulan 9 hari dan lulus dengan predikat pujian.

Keduanya sama-sama masuk sebagai mahasiswa Program Studi Biologi tahun 2020. Saat ditanya, alasan keduanya memilih prodi yang sama saat kuliah di UGM, Sherlina mengaku dia dan Sherlita kebetulan memiliki minat yang sama di pelajaran biologi sejak di bangku SMA di Kota Magetan.

Kebetulan kami dulu SMA masuk pada jurusan IPA dan cukup menyukai pelajaran biologi. Kami ingin masuk Biologi UGM karena merupakan salah satu prodi terbaik di Indonesia, dan dukungan orangtua kami mendorong kami untuk memilih prodi tersebut, katanya.

Karena terlahir kembar, sejak di bangku sekolah dasar hingga sekolah menengah, mereka berdua selalu berada di sekolah yang sama hanya saja ditempatkan di kelas yang berbeda.

Kami selalu satu sekolah namun beda kelas, ucapnya.

Pengalaman Unik Anak Kembar

Memiliki paras yang hampir mirip, Sherlina mengaku dia dan saudara kembarnya Sherlita sering salah disapa oleh guru dan teman sekelasnya. Begitu pun saat di bangku kuliah, beberapa kali dosen keliru memanggil atau menyapa salah satu dari mereka.

Sering kali dosen maupun teman kesulitan membedakan kami ketika kami datang bersama. Sebenarnya kami kembar biasa, tidak begitu identik, masih mudah untuk membedakan kami, ujar gadis asal Magetan ini.

Selama kuliah di Fakultas Biologi UGM, keduanya memilih indekos di tempat yang sama. Selain bisa saling menjaga dan saling memotivasi satu sama lain dalam menuntut ilmu. Bahkan keduanya saling berbagi informasi soal materi mata kuliah.

Kami tinggal 1 kos. Kami biasanya saling berbagi informasi terkait mata kuliah karena ada beberapa mata kuliah yang kami beda kelas, ucapnya.

Selama kuliah mereka mengaku tidak banyak mengalami kendala, hanya saja saat ujian skripsi, dia dan Sherlita hampir tidak berbarengan karena salah satu di antara mereka harus menunggu hasil penelitian laboratorium yang belum keluar datanya.

Hanya menunggu hasil lab yang cukup lama yaitu 40 hari baru keluar hasilnya. Untuk ujian skripsi kami hanya beda 1 bulan, ujarnya.

Sherlina dan Sherlita juga menunjukkan minat yang sama dalam bidang keilmuan. Sherlina mengangkat topik penelitian 'Pemanfaatan Kayu Apu (Pistia stratiotes L) sebagai Agen Fitoremediasi Logam Berat Kromium (Cr) pada Air Limbah IPAL Sewon, Bantul' di bawah bimbingan Prof Dr Suwarno Hadisusanto.

Sementara Sherlita mengambil judul "Pemanfaatan Eceng Gondok (Eichhornia crassipes (Mart) Solms) Sebagai Agen Fitoremediasi Timbal (Pb) pada Air Limbah IPAL Sewon, Bantul, Yogyakarta' di bawah bimbingan Dr Andhika Puspito Nugroho.

Soal pengalaman selama menempuh kuliah, Sherlita menuturkan bahwa para dosen di Fakultas Biolog sangat membantu dan mendukung mereka dalam menempuh pendidikan. Para mahasiswa diajak untuk dapat berpikir kritis, mengembangkan pengetahuan serta mempraktikan ilmu yang didapat secara langsung kepada masyarakat.

Kita diajak mengikuti program MBKM membangun desa dan adanya kerja praktik yang wajib mahasiswa Fakultas Biologi tempuh sebelum melaksanakan Seminar Proposal, ucapnya.

Selain itu, dukungan fasilitas yang ada di Fakultas Biologi sangat mendukung aktivitas kuliah dan praktikum bagi mahasiswa. Bahkan para staf akademik serta laboran sangat sangat cekatan membantu mahasiswa yang kebingungan terkait berkas maupun ketika bekerja di laboratorium.

Kami sangat merasa senang bisa menamatkan pendidikan S1 di salah satu universitas terbaik di Indonesia. Pendidikan S1 Biologi menjadikan kami memiliki beberapa peluang besar bagi karier kami kedepannya, katanya.

Topik Menarik