Kronologi Pelajar SMP di Kota Batu Dikeroyok oleh Temannya hingga Tewas

Kronologi Pelajar SMP di Kota Batu Dikeroyok oleh Temannya hingga Tewas

Berita Utama | batu.inews.id | Sabtu, 1 Juni 2024 - 20:30
share

KOTA BATU, iNewsBatu.id - Pelajar SMP Negeri 2 Kota Batu, Rizky Kurniawahyu Aditya (14) tewas dikeroyok oleh temannya di kawasan Villa Holanda, Songgokerto, Kota Batu, Jawa Timur, pada Rabu 29 Mei 2024. Video pengeroyokan itu sempat beredar di media sosial.

Polisi sudah menangkap lima pelaku pengeroyokan yang masih anak-anak setelah korban yang merupakan warga Jalan Bromo, Kelurahan Sisir, Kota Batu, meninggal dunia, pada Jumat (31/5/2024) sekitar pukul 11.00 WIB di Rumah Sakit Hasta Brata.

Sebelum meninggal, Rizky mengeluh sakit di bagian kepala diduga akibat dianiaya oleh temannya.

"Sudah mengamankan anak yang berhadapan dengan hukum 5 orang," kata Kasatreskrim Polres Batu, AKP Rudi Kuswoyo.

Dari rekaman video yang didapat, Rizky saat dikeroyok mengenakan pakaian oranye. Awalnya ia dikumpulkan di tengah bersama empat orang temannya. Tampak lokasi video itu terlihat seperti di suatu bangunan villa.

Satu orang di antaranya merupakan perekam video yang tersebar di pesan berantai. Dari video itu terlihat kronologi kejadiannya.

Saat korban tengah diinterogasi, tiba-tiba temannya berinisial L, berpakaian jaket hitam langsung memukul bagian kepala kiri korban.

Tak berselang lama, giliran AR yang langsung menendang korban. AR yang menggunakan pakaian seragam SMP. Korban yang belum siap langsung terjengkang ke belakang akibat tendangan ke bagian perut.

Selanjutnya, kedua bocah yakni AR dan Rizky sempat bertengkar, hingga akhirnya Rizky langsung dihajar kembali oleh L. Pukulan kedua kalinya dari L itu mengenai bagian kepala kiri korban sempat membuat korban oleng, tapi kembali bangkit. L, selanjutnya juga sempat memukul bagian dada korban, sebagaimana terlihat di video.

R, saudara kembar korban mengakui, dari cerita Rizky ia dikeroyok oleh dua orang temannya. Dua temannya itu satu di antaranya merupakan teman satu kelas di SMP negeri di Kota Batu.

"Yang mukuli dua orang, tiga orang itu melihat, satunya merekam video itu," ucap R, saudara kembar korban, Jumat.

Menurutnya, perkiraan saudara kembarnya itu dipukuli antara pukul 15.00 hingga 16.00 WIB, pada Rabu 29 Mei 2024. Hal ini sejalan dengan video yang beredar, yang menunjukkan kondisi sekitar kejadian masih terang.

"Waktu bertengkar dipukuli itu, yang tiga nggak melerai, dibiarkan," ujar R, yang juga satu sekolah dengan korban.

Dirinya menambahkan, bila saudaranya itu menerima pukulan di perut, kepala, bagian punggung, dan di bagian belakang tubuhnya. Sedangkan di perut korban, juga ditendang oleh terduga pelaku berinisial L.

"Cerita, dada, kaki sisanya di area belakang kepala kiri, dipukul, dan ditendang. Teman-temannya itu dari 5 orang itu, nggak ikut melerai, cuma dilihatin saja," tukasnya.

Keluarga Rizky Kurniawahyu sangat terpukul atas meninggalnya korban.

Tutik, nenek korban menyatakan, cucunya merupakan pribadi yang pendiam dan tidak banyak tingkah. Sehari-harinya Rizky, yang memiliki saudara kembar itu juga sering di rumah.

"Jarang keluar, kadang keluar mancing sama bapaknya, sama teman-temannya di sungai belakang sini," kata Tutik, ditemui di rumah duka Jalan Bromo, Kelurahan Sisir, Kota Batu, Jumat (31/5/2024) malam.

Ia menuturkan, cucunya memang memiliki hobi memancing dan sering ikut kegiatan keagamaan di musala juga masjid dekat rumahnya. Bahkan sebelum meninggal dunia, pada Jumat ini, Kamis 30 Mei 2024 malam, Rizky sempat ikut kegiatan keagamaan.

"Anaknya baik, suka mancing. Sering ikut kegiatan keagamaan, dibakan, banjari, pengajian, salatnya juga di musala sini biasanya," kata dia.

Tutik kaget begitu mendengar kabar Rizky masuk RS Hasta Brata, Kota Batu, padahal sebelumnya ia beraktivitas seperti biasanya.

"Nggak mengeluh sakit sama sekali anaknya. Kamis kemarin itu masih sekolah biasa, masuk biasa, di sekolah ujian, pulang itu sorenya main sepakbola, malamnya dibakan itu, nggak ngeluh apa-apa.

Tadi pagi ngomong sama ibunya pusing, terus bilang habis dipukul Arsi, baru cerita tadi pagi itu. Rabu itu pamitnya kerja kelompok di Jalan Pandan, la dibawa ke sana, dipukuli di Villa Holanda, Songgorkerto. Dibawa sama Arsi, yang mukuli Arsi, sama Lara, yang lihat 3 orang, total 5 orang, 3 orang lihat saja, satunya merekam video itu," pungkasnya.

Topik Menarik