70 Mayat Korban Pembantaian Israel di Jabalia Ditemukan, Mayoritas Anak-Anak dan Perempuan

70 Mayat Korban Pembantaian Israel di Jabalia Ditemukan, Mayoritas Anak-Anak dan Perempuan

Berita Utama | inews | Sabtu, 1 Juni 2024 - 08:55
share

GAZA, iNews.id - Petugas Pertahanan Sipil Palestina menemukan lebih dari 70 jenazah korban serangan pasukan Israel di kamp pengungsi Jabalia, Gaza Utara, Jumat (31/5/2024). Pasukan Zionis menggelar operasi ke daerah padat penduduk itu selama 20 hari untuk melenyapkan para pejuang Hamas.

Namun operasi itu justru membunuh banyak korban sipil. Pasukan Israel ditarik sepenuhnya dari Jabalia dan sekitarnya pada Jumat kemarin. Israel tak menyebutkan apakah operasi itu telah mencapai tujuannya atau tidak.

Dalam pernyataannya, militer Ziois mengungkap menemukan tujuh jenazah sandera Israel.

Operasi itu merupakan yang kedua kali di Jabalia setelah pada awal masa awal perang di Gaza tahun lalu. Saat itu Israel mengklaim telah berhasil menguasai Jabalia, namun ternyata para pejuang Gaza masih eksis, bahkan memberikan perlawanan sengit.

Juru Bicara Pertahanan Sipil Palestina Mahmoud Basal mengatakan, sebagian besar mayat yang ditemukan adalah perempuan dan anak-anak. Sebanyak 30 orang di antaranya anggota keluarga Asaliyya, termasuk 22 orang perempuan dan anak-anak.

Menurut Basal, ada kemungkinan temuan korban lainnya karena belum semua lokasi di kamp Jabalia disisir.

Tim kami belum merampungkan tugas di Jabalia dan terus mencari lebih banyak korban di bawah reruntuhan rumah yang hancur, ujarnya, dikutip dari Anadolu, Sabtu (1/6/2024).

Dia menggambarkan Jabalia sebagai daerah bencana akibat operasi brutal militer Israel yang menghancurkan infrastruktur kamp, termasuk jaringan air dan listrik serta fasilitas kesehatan.

Pemerintah setempat sebelumnya mengatakan, tentara Israel menerapkan kebijakan 'bumi hangus' dalam serangan terhadap kamp pengungsi terbesar di Gaza itu. Serangan dari darat dan udaa menyebabkan kerusakan masif terhadap gedung-gedung tempat tinggal dan infrastruktur.

Israel diseret ke Mahkamah Internasional (ICJ) oleh Afrika Selatan dengan tuduhan genosida. Dalam putusan terbarunya pada pekan lalu, ICJ memerintahkan Israel untuk menghentikan operasi militer di Rafah yang juga membunuh banyak pengungsi anak-anak dan perempuan.

Serangan Israel ke Gaza sejak 7 Oktober 2023 hingga 31 Mei 2024 telah membunuh 36.284 orang, berdasarkan data Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza. Sebanyak 82.057 lainnya luka-luka. Sebagian besar korban tewas maupun luka adalah anak-anak dan perempuan.

Topik Menarik