10 Keperluan Pribadi SYL Pakai Duit Kementan, Beli Tas Dior hingga Umrah

10 Keperluan Pribadi SYL Pakai Duit Kementan, Beli Tas Dior hingga Umrah

Berita Utama | inews | Kamis, 9 Mei 2024 - 05:00
share

JAKARTA, iNews.id - Fakta persidangan kasus dugaan pemerasan dan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkap sejumlah penggunaan anggaran Kementan yang tidak sebagaimana mestinya. Para saksi mengungkap sejumlah keperluan pribadi mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang dibiayai oleh dana Kementan.

Berikut sejumlah keperluan pribadi SYL yang dibiayai anggaran Kementan sebagaimana iNews.id rangkum, Rabu (8/5/2024).

1. Uang Bulanan Istri

Mantan Kasubag Rumah Tangga Kementan, Isnar Widodo menyatakan pihaknya secara rutin memberikan jatah kepada istri SYL, Ayun Sri Harahap. Jumlahnya mencapai Rp30 juta per bulan.

Awalnya, Ketua Majelis Hakim Rianto Adam Pontoh menanyakan apa saja yang difasilitasi Isnar terkait keperluan SYL dan keluarga.

"Jangankan uang harian, uang bulanan Yang Mulia," jawab Isnar.

Mendengar respons tersebut, Hakim kemudian mencoba menggali lebih dalam soal keterangan dari saksi tersebut.

"Rp25 sampai Rp30 juta," jawab Isnar. "Dari awal bulan 2020 sampai?," tanya Rianto. "Sampai 2021," jawab Isnar.

2. Bayar Kartu Kredit

SYL pernah mencopot pegawainya dari jabatan karena menolak permintaan membayar kartu kreditnya. Jumlah tagihan kartu kredit tersebut mencapai Rp215 juta.

"Waktu itu Panji (eks ajudan SYL, Panji Hartanto), Panji minta untuk dibiayai kartu kredit Pak Menteri," jawab Isnar.

Jaksa kemudian meminta Isnar menyebutkan besaran tagihan kartu kredit tersebut. Namun, dia mengaku sudah lupa mengenai jumlah pastinya.

Mendengar jawaban tersebut, Jaksa kemudian membacakan keterangan saksi dalam BAP yang tercantum dalam nomor 43.

"Mohon izin dibacakan, 'Bahwa ancaman pencopotan saya dari jabatan sebagai Kasubag Rumah Pimpinan Biro Umum dan Pengadaan Kementan 2020-2021 akhirnya pernah terjadi. Menurut saya tersebut, sebagai akumulasi dari penolakan saya mengikuti perintah memenuhi permintaan iuran non-budgeter SYL dan keluarga. Seingat saya yang terakhir, ada permintaan pembayaran kartu kredit, kurang lebih sebesar Rp215 juta yang berakibat saya dan teman-teman Abdul Hafidz, Gempur, dan Musyafak, pada awal tahun 2022 kami dicopot dari jabatan sebelumnya, dari struktural ke jabatan fungsional', bener ini?," kata Jaksa.

"Benar," tegas Isnar.

Terkait hal tersebut, Isnar menyebutkan tidak memenuhi permintaan tersebut. Ia lebih dulu dicopot dari jabatannya.

"Bukan, kami disampaikan aja, Pak Musyafak waktu itu, bahwa Panji itu tetap menagih yang kartu kredit itu yang nilai Rp200 juta itu akhirnya yang menyelesaikan waktu itu akhirnya Gempur (mantan Subkoordinator Pemeliharaan Biro Umum dan Pengadaan Kementan, Gempur Aditya)," papar Isnar.

3. Ulang Tahun Cucu

Isnar Widodo mengungkapkan, ada permintaan untuk membayar bon atau reimburse acara ulang tahun cucu SYL ke Kementan. Permintaan itu disertai ancaman mutasi jika tak dipenuhi.

Hakim kemudian memperjelas apa yang dimaksud kebutuhan dari putra dari anak SYL, Kemal Redindo itu.

"Ya kayak ulang tahun," kata Isnar.

"Maksudnya?" tanya Rianto memperjelas.

"Putranya Bang Dindo ulang tahun gitu, minta dirembes ke kami (Kementan)," tutur Isnar.

4. Beli Makanan

Staf Biro Umum Pengadaan Kementan Muhammad Yunus mengungkap Kementan mengeluarkan dana hingga Rp3 juta untuk memesan makanan online ke rumah dinas (rumdin) SYL. Terkadang uang itu juga digunakan untuk laundry pakaian.

"Biasa setiap hari itu ada 3 juta kurang lebih Yang Mulia, untuk kebutuhan harian di rumah dinas," jawab Yunus.

5. Beli Lukisan Sujiwo Tejo

SYL disebut pernah membeli lukisan seniman Sujiwo Tejo dengan harga Rp200 juta. Uang tersebut hasil dari kas dan vendor Kementan.

Awalnya, Jaksa KPK menanyakan apakah Kepala Sub Bagian Rumah Tangga Pimpinan Kementan, Raden Kiky Mulya Putra pernah mendapat instruksi untuk pembayaran lukisan.

"Apakah saksi juga pernah melakukan pembayaran lukisan?" tanya Jaksa.

Kiky pun mengamini pertanyaan Jaksa terkait pembelian lukisan. Jaksa meminta saksi menjelaskan soal lukisan tersebut.

"Lukisan itu (karya) Pak Sujiwo Tejo," jawab Kiky.

6. Beli Tas Dior

SYL dan istrinya, Ayun Sri Harahap disebutkan membeli tas Dior menggunakan anggaran Kementan. Kedua tas itu seharga Rp105 juta.

"Kalau gak salah tas Dior mereknya, untuk Pak Menteri dan Ibu Menteri," kata mantan Kepala Sub Bagian Rumah Tangga Pimpinan Kementan, Raden Kiky Mulya Putra.

Kiky menjelaskan, arahan pembelian tas yang dimaksud disampaikan oleh eks ajudan SYL, Panji Hartanto. Menurutnya, harga kedua tas itu Rp105 juta.

"Tapi tasnya dua saat itu ya yang diminta Panji? Dengan nilai Rp105 juta itu?" tanya jaksa.

"(Betul) Rp105 juta," timpal Kiky.

7. Belanja Baju

Raden Kiky Mulya Putra menyatakan SYL kerap membeli baju saat menghabiskan akhir pekan di mal. Hanya saja, biaya yang dikeluarkan dirembes ke Kementan.

Awalnya, Ketua Majelis Hakim Rianto Adam Pontoh menanyakan apa saja yang biasa disiapkan Kiky untuk SYL dan keluarga melalui eks ajudan, Panji dan Staf Biro Umum dan Pengadaan Kementan, Rina.

"Selain undangan, apa lagi yang pernah diminta Panji atau Rina?" kata hakim.

"Kalau Pak Menteri selesai makan siang bersama keluarga biasanya suka beli baju, Yang Mulia, di mal," jawab Kiky.

8. Kebutuhan Sehari-hari SYL

Sekretaris Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Hermanto menyatakan, pihaknya harus membuat surat perjalanan dinas fiktif demi memenuhi kebutuhan SYL. Dia pun meminjam nama sejumlah pegawai di Direktorat PSP Kementan untuk surat dinas palsu itu.

Lalu, uang anggaran perjalanan dinas palsu itu dipakai untuk kebutuhan SYL.

"Dari mana sumber uangnya ini bisa pada urunan-urunan untuk memenuhi permintaan itu?" tanya Jaksa.

"Itu umumnya kita siasati, kita ambil dari dukungan manajemen perjalanan, misalnya seperti itu, dari (uang dinas) perjalanan teman-teman," jawab Hermanto.

9. Kurban 12 Sapi

Hermanto mengaku pernah diminta membayar 12 ekor sapi untuk kurban SYL. Jumlahnya senilai Rp360 juta.

Dia mengatakan, semula pihaknya diminta untuk membayar tiga ekor sapi. Namun, jumlah tersebut terus bertambah hingga totalnya mencapai 12 ekor.

"Kita hanya memberi uang aja, yang dimintanya, tapi jumlah uang itu kurang lebih sekitar 12 ekor sapi," kata Hermanto.

"Nilainya Rp360 juta ya?" tanya jaksa.

"Iya kurang lebih seperti itu," jawab dia.

10. Umrah

Mantan Bendahara Pengeluaran Direktorat Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Puguh Hari Prabowo mengungkapkan SYL kunjungan kerja (kunker) sekaligus umrah ke Arab Saudi menggunakan uang hasil patungan lima direktorat di Kementan. Besarannya mencapai Rp1 miliar.

"Saya dipanggil dan mendapat arahan untuk dikumpulkan, mengumpulkan Rp1 miliar, untuk kegiatan Arab Saudi atau umrah Pak, bahasanya," kata Puguh.

"Bahasanya umrah Arab Saudi gitu ya?" kata jaksa.

"Iya bahasanya umrah Arab Saudi," jawab Puguh.

Jaksa kemudian memastikan jumlah besaran uang yang diperoleh dari urunan tersebut berjumlah Rp1 miliar.

"Rp1 miliar, per Direktorat (setor) Rp200 (juta) kalau enggak salah," ujar Puguh.

Adapun masih banyak keperluan SYL yang dibiayai Kementan, termasuk dari dana pribadi pejabat Kementan. Salah satunya gaji ART di Makassar senilai Rp35 juta.

Dalam surat dakwaan, SYL diduga menerima gratifikasi senilai Rp44,5 miliar. Jumlah tersebut didapatkan dari patungan pejabat eselon I dan 20 persen dari anggaran di masing-masing sekretariat, direktorat dan badan pada Kementan.

Topik Menarik