Perbedaan Ucapan Amin dan Aamiin, Beserta Artinya yang Benar
Di antara umat Islam, masih banyak yang keliru mengucapkan kata "Amin" (). Salah satu kesalahan mengucapkan Amin yaitu mengucap dengan lafaz tasydid "Aammin" (). Ada juga yang menghapus huruf Ya menjadi Ammin ().
Untuk diketahui, mengucap "Aamiin" (istilahnya ta'min) adalah sebab dikabulkannya doa , sebagaiman sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berikut:
[arabOpen] . [arabClose]
"Apabila kalian salat maka luruskanlah shaf (barisan) kalian kemudian hendaknya salah seorang diantara kalian menjadi Imam. Apabila Imam bertakbir maka kalian bertakbir dan bila Imam mengucapkan " GHAIRIL MAGHDHUBI 'ALAIHIM WALADH-DHAALLIIN " maka ucapkanlah: Aamiin, niscaya Allah mengabulkannya. (HR Muslim)
Imam Nawawi dalam Kitab al-Majmu syarh al-Muhadzzab menyatakan:
[arabOpen] [arabClose]
"Ashhab kita (ulama mujtahid dalam mazhab Syafi'i) berpendapat bahwa disunahkan mengucapkan amin bagi setiap orang yang selesai membaca Surat Al-Fatihah , baik di dalam salat maupun di luar salat. Al-Wahidi berpendapat bahwa di dalam salat lebih dianjurkan."
Lafazh yang Benar
Lafazh amin yang benar dan disepakati kebolehannya yaitu mengucapkan Aamiin dengan dua lafaz. Pertama, Aaamiin () dengan memanjang huruf Hamzah. Kedua, Amiin () tanpa memanjang huruf Hamzah. Yang pertama lebih baik karena sesuai dengan maknanya "Ya Allah kabulkanlah".
Ada beberapa kata yang mirip "Aamiin", yaitu:
1. Kata (Amiin) artinya: orang yang amanah atau terpercaya.2. Kata (Aaamin) artinya berimanlah atau berilah jaminan keamanan.3. Kata (Ammiin) artinya orang yang bermaksud menuju satu tempat.Ada sebagian ulama yang memperbolehkan membaca "Amin" dalam shalat dengan bentuk bacaan semacam ini. Demikian keterangan Al-Wahidi. Imam An-Nawawi mengatakan, Ini adalah pendapat yang sangat aneh. Kebanyakan ahli bahasa menganggapnya sebagai kesalahan pengucapan orang awam. Beberapa ulama mazhab kami (Mazhab Syafii) mengatakan, "Siapa saja yang membaca Amin dengan model ini dalam shalatnya maka shalatnya batal." (At-Tibyan fi Adab Hamalatil Quran, hlm. 134)
4. Kata (Aaamiin) yaitu Hamzah panjang 2 harakat atau lebih karena mengikuti Mad Badal, Min panjang 4-6 harakat karena mengikuti Mad Aridh Lis Sukun, dan nun dibaca mati). Artinya "kabulkanlah Ya Allah". Inilah bacaan "Amin" yang benar.
Imam Al-Baghowi mengatakan, seseorang dianjurkan untuk membaca "Aaminn) setiap kali selesai membaca Surat Al-Fatihah dengan jeda terpisah dari Surat Al-Fatihah, bukan diwasal. Kata "Aaamin" juga dibaca takhfif pada mim 'Aamiin". Menurut ulama ahli Nahwu, Hamzah dapat dibaca panjang, yaitu "Aaamiin" atau pendek, yaitu Amiin".
Pendapat Imam An-Nawawi
Ada beberapa cara mengucapkan 'Aamiin" menurut Imam Nawawi dalam Al-Majmu syarh al-Muhadzzab:
[arabOpen] () () [arabClose]
1. "Aamiin" diucapkan dengan memanjangkan Hamzah dan meringankan bacaan Mim. Cara membaca ini merupakan cara yang paling fasih, paling masyhur, dan paling bagus menurut para ulama.
2. "Amiin" diucapkan dengan memendekkan hamzah dan meringankan bacaan Mim. Cara membaca ini diriwayatkan oleh Tsa'lab dan lainnya.
3. "Eeemiin" diucapkan dengan memanjangkan hamzah serta mengucapkannya dengan imalah (antara fathah dan kasrah) dan dengan meringankan bacaan mim. Cara membaca ini diriwayatkan dari Hamzah dan al-Kisai.
4. 'Aammiin" diucapkan dengan memanjangkan hamzah dan mentasydidkan huruf mim. Cara membaca ini diriwayatkan oleh Al-Wahidi dari al-Hasan al-Bashri dan al-Husain bin al-Fadl. Cara membaca ini dikomentari oleh para ulama sebagai cara membaca amin yang syadz (jarang dan menyelisihi yang lebih sahih), munkar, dan ditolak. Cara membaca ini merupakan salah satu cara membaca yang salah, tetapi banyak diucapkan oleh orang awam.
Kesimpulan :Cara membaca kata 'Aamiin' yang benar dan paling bagus menurut ulama adalah dengan memanjangkan Hamzah dan meringankan bacaan Mim yaitu () Aaamiin.
Wallahu A'lam