Tak Jadi ke Indonesia, Justin Bieber Resmi Batalkan Sisa Jadwal Konser Justice World Tour
JAKARTA - Justin Bieber resmi membatalkan seluruh sisa jadwal konser Justice World Tour-nya yang tersisa, menyusul masalah kesehatan yang dimilikinya, pada Selasa (28/2/2023).
Penyanyi berusia 29 tahun ini, sebelumnya telah menunda turnya beberapa kali dan memberitahu para penggemarnya pada musim panas lalu jika dirinya menderita kelumpuhan wajah, sindrom Ramsay Hunt (RHS).
Terakhir terkait konser, Justin sempat memuat cuitannya pada September 2022 bahwa dirinya ingin menjadikan kesehatan sebagai prioritasnya.
"Setelah mencapai tahap kelelahan yang menguasai, sekarang saya menyadari bahwa perlu memprioritaskan kesehatan. Jadi saya akan mengambil istirahat dari tur untuk saat ini. Saya akan baik-baik saja, tetapi saya perlu waktu untuk istirahat dan menjadi lebih baik," ujar Justin.
Di akhir cuitannya, Justin juga berterima kasih kepada para penggemarnya yang telah memberikan doa dan dukungannya selama ini melalui segala peristiwa yang terjadi.
Diketahui, Justin seharusnya menggelar tur konser di Indonesia pada November 2022 lalu selama dua hari, kemudian sempat diundur ke 2023 meski belum ada tanggal resminya.
Namun pada Selasa, Justin tiba-tiba memposting di Twitter bahwa pemegang tiket akan secara otomatis menerima pengembalian uang.
Dilansir dari BBC, Kamis (2/3/2023), Justin dijadwalkan mengadakan konsernya di Amerika Serikat, Australia, Eropa, dan Inggris, termasuk Manchester yang mulanya direncanakan pada Sabtu, 4 Maret 2023 mendatang.
Namun, beberapa Belieber menyatakan kekecewaan mereka karena belum menerima pengembalian uang untuk konser yang kini dibatalkan, dan dilaporkan telah meraup $55 juta (Rp840 miliar).
Selain itu juga belum ada alasan resmi yang diberikan untuk pembatalan tersebut.
Apa itu Ramsy Hunt Syndrome?
Ramsy Hunt Sydrome atau RHS adalah ketika herpes zoster mempengaruhi saraf wajah di dekat telinga seseorang, yang mengakibatkan kelumpuhan pada beberapa bagian wajah.
Penyakit ini tidak dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain, tetapi merupakan komplikasi dari herpes zoster, yang terkait dengan virus cacar air yang bisa didapat banyak orang ketika mereka masih anak-anak.
Menurut badan amal Facial Palsy UK, jika sistem kekebalan menjadi tertekan dan kurang mampu melawan infeksi, tubuh dapat menjadi rentan terhadap pengaktifan kembali virus cacar air. Dikatakan stress sering menjadi pemicu karena dapat menguasai sistem kekebalan tubuh, dan orang yang stress lebih mungkin menderita infeksi ini.