Menebar Kebencian pada Feminis, Komika Popon Kerok Diboikot
Tak Habis kecam untuk komika Popon Kerok, maksudnya menghibur nyatanya justru menyakiti perempuan.
Warganet yang berkomentar di Twitter menggap Popon keterlaluan, Popon malah menghina feminis dengan mengidentikkan dan mengadudomba antara golongan `Open Minded` dan orang-orang yang tidak menerima Feminisme diidentikannya `Close Minded` melalui materi stand up Comedynya ataupun setiap diberi kesempatan berbicara.
Di salah satu konten Youtube berjudul Epilog-Stand-Up Comedy Special Popon Minded oleh Popon Kerok, ia mengaku kehilangan pekerjaan karena perempuan.
"Gue twitt feminis cewe yang males dan ribet, hilang satu kerjaan, yang ngasih kerjaan emang perempuan semua, gua rasa itu sentimen pribadi mereka," katanya dilihat Law-Justice.co, Sabtu (5/11/2022).
Hal ini ditanggapi oleh warganet. "Memposisikan mereka yang memperjuangkan keadilan sosial untuk orang-orang termarjinal sebagai `yang punya power` saja sudah miskonsepsi yang keliru total. Cuma kehilangan ikatan brand dan turun jumlah subscriber saja berbanding JAUH dengan struggle yang dialami kaum marjinal." Kata @adriandhy
Kekebasan berbicara dimanfaatkan Popon untuk secara terang-terangan merendahkan dengan mengatakan "Feminis itu Ribet dan Malas" dengan diunggap juga di Twitternya.
Seolah pemikirannya paling benar, popon tak ragu menyerang dan merendahkan perjuangan feminis untuk melawan patriarki dengan mempolarisasi `Close Minded Vs Open Minded`.
"Yang berbahaya dari Popon kerok menurutku disinfomasi bahwa orang Close Minded adalah korban/tidak punya power, yang open mindedlah yang punya power. Dia abai terhadap data yang menunjukkan jumlah Korban KS dab Bully terbanyak adalah perempuan dan queer" ucap @Evi Mariani.
Bukan minta maaf, Kecaman warganet dimanfaatkan Popon untuk semakin dikenal dan justru dijadikan Materi jualannya setiap Angkat Mic.
Berikut Bunyi Petisi Boikot Popon Kerok:
Pasal 27 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945, yang menjelaskan adanya pengakuan terhadap prinsip persamaan bagi seluruh warga negara tanpa terkecuali.Prinsip persamaan ini menghapuskan Diskriminasi, karenanya setiap warga negara mempunyai hak yang sama di hadapan hukum dan pemerintahan tanpa memandang agama, suku, jenis kelamin, kedudukan, dan golongan. Disini kami perempuan, yang dianggap oleh komika Popon Kerok (Muhammad Saleh Jammaharizki) Feminis yang Ribet dan Malas,serta ada unsur ujaran kebencian dan menggunakan isu feminisme dalam objek materi jualannya, meminta kepada saudara untuk meminta maaf secara terbuka untuk kami para feminis, jangan berlindung dibalik komedi/pekerja seni sebagai pihak yang benar sehingga bisa men degrading kelompok feminis.
https://chng.it/JdNqGBdSjS