Tanggul Sungai Cigede Jebol di Dayeuhkolot, 337 KK Terdampak Banjir 3 Rumah Rusak

Tanggul Sungai Cigede Jebol di Dayeuhkolot, 337 KK Terdampak Banjir 3 Rumah Rusak

Terkini | bandungraya.inews.id | Senin, 25 November 2024 - 14:20
share

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id  - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Bandung menyebabkan tanggul Sungai Cigede jebol pada Minggu (24/11). Banjir bandang yang terjadi mengakibatkan 337 kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi dan tiga rumah rusak parah.

Ketua RW 17 Kampung Lamajang Peuntas, Tatang Hermawan, mengatakan bahwa air bah dengan cepat merendam pemukiman warga. "Warga tidak sempat menyelamatkan banyak barang," ujarnya.

Menurut Tatang, banjir yang melanda wilayahnya terjadi setelah hujan deras menyebabkan tanggul sepanjang 15 meter jebol pada sore hari, ketika hujan sudah mereda namun debit air masih tinggi.

“Yang paling terdampak adalah tiga rumah yang rusak, sementara sekitar 337 KK harus mengungsi. Sebagian besar warga yang rumahnya rusak dievakuasi ke sekolah dan masjid terdekat,” ujar Tatang.

Ia juga mengucapkan terima kasih atas respons cepat dari pengurus Desa, Kecamatan, dan Provinsi yang membantu proses evakuasi.

Tatang berharap ke depan ada perhatian lebih terhadap wilayah mereka, yang terletak di daerah rendah dekat Sungai Cigede, yang sangat rawan banjir.

“Mungkin kedepannya antisipasi wilayah kami diperhatikan karena wilayah kami ini masih rendah dari sungai Cigede,” katanya.
 

 

Sementara itu, Salah seorang warga, Iyus (67), menceritakan bagaimana ia dan keluarganya terjebak banjir setelah tanggul jebol.

“Sekitar pukul 14.30 WIB, hujan makin deras dan air mulai meluap. Saya emang sudah ngerasa enggan enak hati makanya langsung membereskan barang-barang di warung,” cerita Iyus.

Namun, saat ia sedang menyelamatkan dagangannya, tanggul jebol dan air tiba-tiba meluap dengan ketinggian sekitar 1 meter lebih.

Panik, Iyus bersama anak dan cucunya segera naik ke lantai dua rumah untuk menyelamatkan diri.

Menurutnya, banyak juga tetangga yang terjebak dan harus berusaha naik ke genteng rumah mereka untuk menghindari banjir yang semakin tinggi.

“Beberapa tetangga sempat ke jebak di rumah karena rumah mereka kebanyakan satu lantai, jadi mereka harus naik genteng untuk menyelamatkan diri,” ujar Iyus.

Tim SAR baru tiba sekitar pukul 17.30 WIB setelah air mulai surut, dan mengevakuasi warga yang terjebak.

Sebagian warga yang terpaksa mengungsi, kini berteduh di SMPN 1 Dayeuhkolot atau masjid terdekat.

Topik Menarik