Dari Sejarah hingga Renovasi: Kisah Stadion Sidolig yang Tak Lekang Oleh Waktu
BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Sebagai salah satu kota besar yang fokus mengembangkan olahraga sepak bola, Bandung memiliki sejumlah lapangan dan stadion, beberapa di antaranya bahkan sudah ada sejak zaman Belanda dan telah berusia lebih dari seratus tahun.
Salah satu stadion tertua di kota ini adalah Stadion Sidolig, yang dibangun pada tahun 1903, sehingga saat ini usianya mencapai 121 tahun.
Stadion ini lebih tua dibandingkan Stadion Siliwangi, yang sering dianggap sebagai stadion tertua di Bandung karena dibangun pada tahun 1954.
Stadion Sidolig, yang kini menjadi tempat latihan bagi klub Persib, dikenal dengan nama lengkap Stadion Sport in de Openlucht is Gezond.
Nama "Sidolig" sendiri berasal dari inisiatornya, seorang warga Belanda bernama Frans Sidolig.
Stadion ini juga menjadi simbol penting bagi kalangan Bobotoh Persib, karena sejarah panjangnya dengan sepak bola di Bandung.
Selain sebagai tempat latihan Persib, Stadion Sidolig juga terkait erat dengan sejarah sepak bola di kota ini.
Sidolig adalah nama klub sepak bola pertama yang didirikan di Bandung pada tahun 1902 oleh anak-anak dari Europeesche Lagere School. Pada awalnya, klub ini tidak memiliki kandang tetap, namun pada tahun 1923,
Sidolig akhirnya menempati lapangan di Jalan Raya Pos, yang kini dikenal dengan nama Lapangan Persib.
Setelah lebih dari satu abad berdiri, stadion ini mengalami renovasi besar pada tahun 2021. Kini, Stadion Sidolig telah direnovasi dan dilengkapi dengan fasilitas yang jauh lebih modern, termasuk rumput lapangan yang memenuhi standar FIFA.
Dengan sejarah yang panjang dan peran penting dalam perkembangan sepak bola Bandung, Stadion Sidolig tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan olahraga kota ini.