Donald Trump Menang Pilpres AS, Kurs Rupiah Ambles ke Rp15.832 per Dolar
JAKARTA, INewsBalikpapan.id - Usai dipastikan Donald Trump menang Pilpres Amerika 2024, nilai tukar rupiah ditutup melemah terhadap dolar AS pada perdagangan, Rabu (6/11/2024). Rupiah terkoreksi 84 poin atau 0,53 persen ke level Rp15.832 per dolar AS dari sebelumnya di Rp15.748 per dolar AS.
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelemahan rupiah berdasarkan sentimen eksternal adalah pasar bersiap untuk masa jabatan kedua Donald Trump yang mengungguli Kamala Haris dalam pemilihan presiden AS 2024.
Ini berpotensi mempertahankan suku bunga tetap tinggi dan dolar tetap kuat di tahun-tahun mendatang serta kembali melonjaknya imbal hasil Treasury.
"Associated Press juga menyatakan bahwa Trump telah memenangkan North Carolina, negara bagian medan pertempuran utama, dan unggul di negara bagian lain yang menjadi penentu, termasuk Arizona, Pennsylvania, Wisconsin, dan Michigan," kata Ibrahim dalam risetnya, Rabu (6/11/2024).
Menurut hasil proyeksi penghitungan suara yang dikeluarkan Fox News, Rabu (6/11/2024) sore WIB, perolehan suara elektoral Donald Trump mencapai 277, sementara Harris mengumpulkan 226 suara.
Trump secara luas diperkirakan akan memberlakukan lebih banyak kebijakan inflasi, mengingat pendiriannya tentang perdagangan proteksionis dan imigrasi. Skenario seperti itu diperkirakan akan membuat suku bunga relatif lebih tinggi dalam jangka panjang.
Selain itu, fokus minggu ini juga tertuju pada pertemuan Federal Reserve, di mana bank sentral secara luas diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin.
Selain itu, prospek kemenangan Trump menghadirkan lebih banyak tekanan ekonomi pada China. Trump telah berjanji untuk mengenakan tarif perdagangan yang tinggi pada China, yang menandakan lebih banyak tekanan ekonomi pada negara itu saat bergulat dengan deflasi yang terus-menerus dan penurunan pasar properti yang berkepanjangan.
Fokus minggu ini juga tertuju pada pertemuan Kongres Rakyat Nasional China, yang diharapkan akan menghasilkan lebih banyak petunjuk mengenai rencana Beijing untuk stimulus fiskal.
Dari sentimen internal, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2024 melandai. Melemahnya pertumbuhan ini tak lepas dari melandianya konsumsi rumah tangga Indonesia. Hal ini menjadi permulaan yang kurang baik bagi Presiden Prabowo Subianto di awal masa pemerintahannya. Terlebih, konsumsi adalah mesin utama penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Melandainya konsumsi rumah tangga ini bukan tanpa alasan. Ada enam sub sektor penopang konsumsi rumah tangga yang melandai yakni Restoran dan Hotel, Transportasi dan Komunikasi, serta Perumahan dan Perlengkapan Rumah Tangga. Sementara sisanya tampak mengalami kenaikan.
Berdasarkan data di atas, mata uang rupiah untuk perdagangan berikutnya diprediksi bergerak fluktuatif, namun kembali ditutup melemah di rentang Rp15.820-Rp15.920 per dolar AS.