Tradisi Wiwit Desa Jugo, Mengawal Kearifan Lokal Menjaga Petani Tetap Lestari

Tradisi Wiwit Desa Jugo, Mengawal Kearifan Lokal Menjaga Petani Tetap Lestari

Berita Utama | tuban.inews.id | Selasa, 17 September 2024 - 07:05
share

Lamongan, iNewsTuban.id - Tradisi wiwit (syukuran panen) masih dilestarikan masyarakat Desa Jugo, Kecamatan Sekaran, Kabupaten Lamongan. Wujud rasa syukur atas berkah berlimpahnya hasil panen padi  itu berlangsung dalam suasana guyup rukun dan penuh paseduluran, Jumat (13/9). 

 

Kegiatan wiwit yang menandai dimulainya masa panen padi di musim ke dua itu diikuti oleh pemerintah desa, Gapoktan, Hippa, Poktan dan petani, ditempatkan di tanah lapang dekat area persawahan. Sejauh mata memandang tersaji hamparan padi berwarna keemasan siap dipanen. 

 

Ratusan warga yang membawa ambeng dan makanan lainnya berkumpul. Gayeng bercengkrama sambil mengumbar tawa lepas. Lelah mereka menanam dan merawat padi sebentar lagi bakal tertebus dengan hasil panenan berlimpah.

 

Kades Jugo H. A. Manan dalam sambutannya merasa bersyukur tradisi wiwit yang menjadi bagian kearifan lokal desa masih lestari. Sebagai upaya nguri-nguri tradisi sekaligus wujud syukur atas berlimpahnya hasil panen. 

 


Kades Jugo H. A. Manan saat memotong tumpeng (Foto:Totok Martono)
 
"Jangan sampai potensi pertanian ini ditinggalkan. Para generasi muda harus bersemangat untuk terjun kesawah. Harus mampu lebih mendongkrak produksi pertanian, " kata H. Manan.

 

Dikesempatan yang sama H. Hamim perwakilan dari Dinas Pertanian mengajak para petani untuk mematuhi jadwal tanam yang telah diagendakan dinas pertanian sehingga hasil panenan bisa maksimal dan tidak sampai gagal panen. Dirinya juga meminta para petani agar tidak membuang atau membakar jerami sisa panenan sebab jerami bisa dimanfaatkan sebagai kompos pertanian. 

 

Acara dilanjutkan dengan istighosah dan doa bersama dan ditutup dengan memotong tumpeng yang dilakukan Kades H. Manan. Usai acara ratusan warga yang berkumpul menyantap bersama ambeng dan tumpeng. Terlantun rasa syukur atas panenan padi yang sebentar lagi bakal dipetik.

 


Warga guyup rukun menyantap bersama ambeng dan tumpeng yang dibawa(foto :Totok Martono)
Topik Menarik