Doa Bersama Lintas Agama di Jembatan Merah Putih Liliba Kota Kupang Jelang soft opening
KUPANG, iNewsTTU.id-Jelang soft opening Jembatan Merah Putih Liliba pada Sabtu (30/11/2024) esok, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Nusa Tenggara Timur (NTT), Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga, kontraktor Dewanto Cipta Pratama sebagai pelaksana duplikasi jembatan, PPK dan unsur terkait melaksanakan doa bersama lintas agama ( Kristen, Katholik dan Islam) di Jembatan Liliba di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Jumat (29/11/2024).
Agustinus Junianto Kepala Balai Jalan NTT, dalam sambutannya mengucap syukur karena jembatan ini telah selesai dibangun dalam tempo 1 tahun 1 bulan 17 hari terhitung dari tanggal 12 Oktober 2023 dan lewat doa bersama ini semua unsur diajak bersyukur untuk penyertaan Tuhan karena jembatan ini telah selesai dikerjakan.
" Lewat doa bersama ini saya mengajak kita semua mengucap syukur karena pembangunan jembatan ini sudah selesai, tidak ada insiden yang terjadi pada saat kita melaksanakan pembangunan dan syukur pembangunan jembatan ini kurang lebih satu tahun satu bulan tujuh belas hari telah selesai," ujar Agustinus Junianto.
Agustinus Junianto juga menambahkan dengan selesainya jembatan ini sekaligus menjadi kado Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 bagi warga kota kupang dan sekitarnya juga jembatan ini akan mengurai kemacetan yang ada di kota Kupang khususnya aktifitas menuju bandara dan akses menuju ke Bimoku diamana ada terminal bus internasional yang sebagai Terminal antara negara Indonesia dan Timor Leste sekaligus hadirnya jembatan ini menjadi ikon yang baru untuk kota Kupang dan masyarakat NTT.
" Jembatan ini jadi hadiah Natal dan Tahun Baru bagi seluruh warga dan semoga bisa mengurai kemacetan di Liliba sekaligus akses utama ke bandara dan terminal bus internasional Indonesia -Timor Leste, dan jembatan ini akan jadi ikon wisata di NTT," pungkasnya.
Adapun hadir dalam kegiatan doa bersama ini di pimpin oleh tiga rohaniawan yakni Pendeta Septi Hau ( Kristen), Romo Sintus Efi ( Katholik) dan Ustadz Ramli Nurawi ( Islam).