Kampung Unik, Penduduk Desa Ini Memiliki Kulit Putih dan Rambut Pirang seperti Orang Eropa
JAKARTA, iNews.id - Garut terkenal memiliki pemandangan alam yang indah menakjubkan. Namun, jika ditelusuri lebih jauh, Garut juga memiliki banyak keunikan. Salah satu desa Kampung Ciburuy.
Di kampung ini, sebagian masyarakatnya memiliki kulit putih pucat dan rambut pirang. Kok bisa?
Fenomena tersebut biasa disebut albino, kondisi genetis yang menyebabkan pigmen melanin di kulit, mata, dan rambut, tak sesuai dengan warna kulit normal orang di sekitarnya. Di Kampung Ciburuy, para penderita albinisme disebut generasi Walanda alias generasi Belanda.
Tak hanya memiliki paras seperti orang Eropa, desa ini juga memiliki budaya unik. Apa saja itu?
Dirangkum iNews.id, Kamis (2/1/2025), berikut lima fakta Kampung Ciburuy,
1. Kulit Putih
Albinisme yang terjadi pada sebagian masyakat Ciburuy diperkirakan datang dari ras Belanda yang sempat meninggali kampung ini. Menurut tokoh kampung setempat, dikutip dari video Garut Update, anak yang terlahir albino di kampung ini bukanlah hal yang dianggap aneh karena dulunya kampung ini memang dihuni orang Belanda.
Berkeluarga dan melanjutkan keturunan dengan masyarakat Indonesia, gen kulit cerah akhirnya diturunkan dan menghasilkan albinisme di kulit warga Ciburuy.
2. Sudah Ada Sejak Kerajaan Padjajaran
Ujang Nana Suryana, pemangku adat di Ciburuy, menyatakan, warga berkulit albino memang sudah ada sejak zaman Padjajaran berabad silam. “Saya tidak tahu bagaimana asal muasalnya, yang jelas warga kampung ini dulunya satu keturunan,” ujarnya.
3. Tak Semua Albino
Di Ciburuy hanya ada sekitar sembilan orang yang menderita albinisme, dari anak balita hingga manula. Meski dikenal Kampung Albino, bukan berarti semuanya berkulit cerah pucat.
Nana mengatakan, hanya dua anaknya yang berkulit albino di keluarganya, sedangkan dia dan istrinya berkulit sawo matang. Dia mengaku, gen yang diturunkan pada anaknya itu berasal dari nenek moyangnya, yang tak dia ketahui berada di generasi keberapa.
Kampung Ciburuy memiliki angka preferensi albino yang sangat tinggi. Dengan warga berjumlah 1.600 orang, dikutip dari video Garut Update, angka preferensi albino di Ciburuy mencapai 1:178. Angka ini menunjukkan, di antara 178 warga yang berkulit normal, ada 1 warga yang menderita albinisme.
Angka ini sangat tinggi karena menurut WHO, angka preferensi albino di dunia saat ini adalah 1:17.000, di mana hanya ada 1 penderita albinisme di antara 17.000 orang.
5. Budaya Masih Kental
Istri Nana mengaku, sebelum melahirkan anaknya, Jajang, dia mendapat pertanda berupa bulan yang bersinar terang. Dia pun percaya, anak yang nantinya dia lahirkan akan berkulit albino.
Selain itu, adat dan mistisisme memang masih sangat kental di Ciburuy. Salah satu peraturannya adalah kampung ini tak boleh dikunjungi pada Jumat dan Sabtu. Tak diketahui alasan di balik larangan ini. Namun para warga sudah menjunjung tinggi aturan ini karena telah diberlakukan secara turun temurun.