Mengintip Jenis Kopi Robusta, Arabika dan Excelsa Dikembangkan di Indonesia, Punya Citarasa Berbeda

Mengintip Jenis Kopi Robusta, Arabika dan Excelsa Dikembangkan di Indonesia, Punya Citarasa Berbeda

Travel | inews | Sabtu, 7 Desember 2024 - 20:16
share

JAKARTA, iNews.id - Indonesia memiliki beraneka ragam jenis kopi. Adapun jenis biji kopi yang banyak tumbuh di Tanah Air terdiri atas empat, yaitu robusta, arabika, excelsa dan liberika.

Masing-masing biji kopi ini memiliki karakteristik citarasa dan aroma sendiri. Adpun jenis biji kopi yang paling banyak dikonsumsi masyarakat adalah robusta dan arabika. Kedua kopi ini menguasai hampir 90 persen pasar.

Saat ini, banyak Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mengembangkan parietas kopi. Seperti yang dikembangkan UMKM Kopi Wonosalam. Mereka mengebangkan tiga jenis kopi, yaitu Robusta (65,8 persen), Excelsa (21,1 persen), dan Arabika (13,2 persen).

Kopi diolah dengan berbagai bentuk produk seperti green bean, roasted bean, dan ground bean,. Kopi-kopi tersebut tersedia dalam dua grade: komersil dan premium. 

Sejak tahun 2022, Koperasi Kopi Wonosalam telah melakukan ekspor kopi jenis Excelsa ke Malaysia dan Thailand. Untuk mengembangkan potensi ekspor menjadi lebih luas, TMMIN membantu Koperasi Kopi Wonosalam membuka akses ekspor lebih luas melalui Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) dan pemerintah.

"Hasil dari perbaikan Koperasi Kopi Wonosalam dapat menjadi bahan skripsi maupun jurnal internasional sebagai rujukan materi yang akan diangkat oleh mahasiswa. Implementasi Toyota Production System (TPS) yang diberikan TMMIN diharapkan dapat mengurangi cacat produk, meningkatkan produktivitas, serta memperbaiki kualitas kopi," ujar Wakil Presiden Direktur TMMIN Bob Azam dalam keterangan persnya dilansir, Sabtu (7/13/2024).

Langkah ini dengan menerapkan otomatisasi, dan perbaikan proses produksi untuk meningkatkan daya saing Kopi Wonosalam di pasar domestik dan internasional, serta memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar bagi petani kopi lokal.

Sistem TPS memberikan tiga solusi utama dalam pengembangan Kopi Wonosalam yang berfokus pada Excellent Operation (Proses Produksi Terbaik), Expand Networking (Perluasan Jaringan), dan People Center (Pengembangan Sumber Daya Manusia). 

Dalam program ini, TMMIN mendampingi ITS untuk mengimplementasikan prinsip-prinsip TPS ke Koperasi Kopi Wonosalam dengan tujuan meningkatkan kualitas dan efisiensi produksi kopi dengan mengintegrasikan petani kopi lokal, sehingga dapat menghasilkan produk yang bukan hanya diterima pasar domestik tapi juga merambah ke pasar ekspor. 

Terkait dengan jenis kopi, dilansir dari Homegrounds, Arabika menguasai hampir 60 persen pasar kopi dunia. Arabika memiliki rasa lebih ramah di mulut ketimbang robusta. Memiliki citarasa manis dan asam, dan memiliki lapisan rasa lebih kompleks.

Arabika lebih cocok ditanam di dataran tinggi dengan curah hujan sedang dan paparan sinar matahari alami yang cukup. Namun, arabika adalah jenis kopi paling rewel. Arabika tak mau tumbuh subur jika lingkungan tumbuhnya tak sesuai.

Sementara itu, robusta diambil dari sifat kopi ini yang lebih "robust" atau kokoh, bisa hidup di lingkungan lebih fleksibel dibanding arabika.

Meski lebih mudah ditanam atau dibudidayakan dan lebih kuat terhadap hama, namun kepopuleran robusta di bawah arabika. Sebab, robusta tak memiliki variasi rasa dan aroma layaknya arabika.

Robusta banyak dicari oleh pecinta kopi yang memuja citarasa kopi yang pahit mantap. Robusta jugalah jenis biji kopi yang paling cocok diolah menjadi espresso.

Biji kopi ekselsa sering disamakan dengan liberika. Ini lantaran ekselsa juga tumbuh di lingkungan yang sama dengan liberika, dan pohonnya pun juga bisa tumbuh tinggi. Namun soal citarasa dan aroma, ekselsa sedikit berbeda dengan liberika. Ekselsa memiliki citarasa cenderung ke buah-buahan.