5 Seniman Tanah Air Kenalkan Karya Seni Rupa Spektakuler melalui Artmoments 2024

5 Seniman Tanah Air Kenalkan Karya Seni Rupa Spektakuler melalui Artmoments 2024

Travel | inews | Senin, 12 Agustus 2024 - 23:18
share

JAKARTA, iNews.id - Ada banyak karya seni rupa yang dimiliki seniman Tanah Air belum diketahui masyarakat. Padahal karya tersebut tidak kalah spektakuler dari seniman luar negeri.

Dalam mengenalkan seni rupa di Tanah Air, lima seniman dalam negeri meramaikan pameran seni rupa tahunan ArtMoments di di Hotel Sheraton, Gandaria City Mall. Acara ini diinisiasi oleh G3N Project yang mengusung karya dari lima seniman, terdiri atas seniman maestro dan emerging artists. G3N Project menampilkan karya dari seniman maestro seperti Heri Dono dan I Gusti Ayu Kadek Murniasih.

Dukungan juga diberikan pada seniman muda yang berbakat seperti Sherry Winata, Peter Rhian Gunawan (Redmiller Blood), dan Arkiv Vilmansa.

Manajer Umum G3N Project, Andry Permadi mengatakan, karya-karya mereka yang kami pajang dalam pameran ini merupakan kolaborasi yang sarat makna dan berkarakter khas dari masing-masing seniman. "Kami berharap karya-karya mereka dapat diterima oleh kolektor seni dan pengunjung yang hadir di ArtMoments," ujarnya.

Andry merasa bangga dapat memamerkan beberapa karya apik mendiang I Gusti Ayu Kadek Murniasih. Menurutnya, dalam beberapa tahun terakhir, popularitas karya Murni meningkat secara dramatis. Karya-karya Murni telah dipamerkan dalam pameran tunggal dan kelompok, serta dipresentasikan dalam pameran seni internasional dan koleksi museum.

Seniman kawakan Heri Dono menghadirkan beberapa karya seperti "Semar sebagai Doraemon untuk Adanya Rumah", "The Journey of Dinosaurs to Superheroes", dan "Trump Unity". Heri sukses memadukan sejumlah karakter pewayangan, dengan visual arts, musik, storytelling, kritik sosial berbalut humor, dan berbagai mitos dalam hidup.

Sementara itu, seniman baru seperti Sherry Winata, Redmiller Blood, dan Arkiv Vilmansa juga menghadirkan karya-karya unik yang menarik perhatian pengunjung. Peter Rhian Gunawan, menciptakan karakter Redmiller Blood yang menampilkan karya lukis berjudul "King". Dalam karyanya, Peter Rhian berusaha menggambarkan ekspektasi masyarakat dalam lingkungan modern saat ini, di mana setiap orang ingin menjadi nomor satu dengan berbagai cara, tanpa memedulikan prosesnya.

Dia menjelaskan, di balik sosok Red Miller Blood, tersembunyi makna mendalam tentang sisi gelap manusia, perjuangan, dan harapan. Redmiller Blood merupakan simbol karakter/sifat shadow, merepresentasikan insecurities, bahkan suicidal thoughts. Namun, di balik sisi kelamnya, Redmiller Blood juga melambangkan perjalanan manusia.

Simbolisme ini semakin diperkuat dengan air mata pelangi yang dimiliki Redmiller Blood. "Pelangi yang melambangkan penerimaan dan keyakinan akan harapan. Air mata pelangi Redmiller Blood menjadi pengingat bahwa di balik kesedihan dan kesulitan, selalu ada cahaya dan harapan," katanya.

Lebih lanjut, Peter Rhian Gunawan menjelaskan, Redmiller Blood merepresentasikan keadaan mental dan kebiasaan manusia untuk memakai topeng dalam kehidupan. Topeng ini digunakan untuk menyenangkan dan diterima oleh orang lain, meskipun tidak selalu mencerminkan diri mereka yang sebenarnya.

Sherry Winata juga menampilkan karya yang unik dengan memadukan kanvas dengan kristal, glitter, flannel, dan resin sehingga tampak berdimensi. Dia mengatakan bahwa lukisan bisa menjadi alat tersembunyi dalam melakukan penyembuhan, kebangkitan, dan kenaikan.

Dalam setiap karyanya, bukan sekadar gambar statis, namun merupakan ekspresi hidup cinta tanpa syarat maupun proses transformasi perjalanan penemuan jati diri, pergulatan dan penyembuhan luka batin.

Melukis bagi saya ibarat bermeditasi. Ketika ada masalah atau tengah beremosi, saya melukis dan menuangkan energi negatif menjadi positif lewat berkarya, sekaligus mencari solusi dari persoalan kehidupan yang saya hadapi," kata wanita yang tinggal di Bandung itu.

Tak hanya bisa dinikmati di ajang dalam negeri, karyanya juga hadir di tempat-tempat bergengsi, seperti Las Laguna Art Gallery di California, Amerika Serikat. Keindahan artistik karyanya meluas ke panggung global, sebagaimana dibuktikan dengan masuknya lukisan The Dance of The Colours And Form dalam pameran virtual SCORE (Southern California Open Regional Exhibitions) Height by Width by Depth.

Sementara itu, Arkiv Vilmansa masih terus berkarya dengan karakter kartunnya yang unik. Warna, bentuk, dan garisannya dipengaruhi oleh para jenius kreatif di industri yang dihormatinya seperti Takashi Murakami dan Nigo. Dia telah bekerja selama hampir 20 tahun dalam karier seninya, berkolaborasi dengan galeri seni multinasional.

Topik Menarik