Mengulik Sejarah Suku Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah, Sang Pemegang Erat Tradisi Leluhur

Mengulik Sejarah Suku Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah, Sang Pemegang Erat Tradisi Leluhur

Travel | BuddyKu | Jum'at, 6 Oktober 2023 - 07:08
share

KALIMANTAN Tengah merupakan provinsi yang kaya akan kekayaan alam dan warisan budaya.

Salah satu suku asli paling mencolok di wilayah ini adalah Suku Dayak Ngaju , yang telah menghuni Kalimantan Tengah sejak zaman dahulu.

Suku Dayak Ngaju merupakan suku induk dari empat suku Dayak utama di Kalimantan dengan 53 anak suku.

Sejarah suku Dayak Ngaju diyakini berasal dari pedalaman Borneo. Mereka bermigrasi ke wilayah aliran Sungai Kahayan, Sungai Ranguan, Sungai Kapuas, dan Katingan.

Saat ini sungai Kapuas dan sungai Kahayan dikenal sebagai Batang Biaju Kecil dan Batang Biaju Besar. Masyarakat yang tinggal didalamnya dijuluki sebagai Orang Biaju Kecil dan Orang Biaju Besar.

Suku Dayak Ngaju

(Foto: Wikimedia Foundation)

Sementara, sungai Kapuas disebut dengan nama Bayang Petak. Suku Dayak Ngaju yang menempati wilayah tersebut mendapat julukan Ngaju atau Baiju.

Ngaju berasal dari bahasa Bakumpai yang merupakan gabungan dari \'bi\' dan \'aju\' artinya \'hulu\' atau \'dari udik\'. Masyarakat Dayak Kalimantan Tengah yang tinggal di sepanjang pesisir sungai diberi julukan ini.

Orang Melayu Banjar kemudian mengadopsi istilah Ngaju. Mereka menyebut orang yang tinggal di pesisir sungai Kalimantan dan tidak beragama Islam sebagai Dayak Ngaju. Istilah ini menjadi populer seiring dengan kedatangan pedagang dari China, Portugis, dan Inggris.

Suku Dayak Ngaju memiliki kepercayaan agama Kaharingan. Agama mereka sudah ada sebelum seluruh agama masuk ke Kalimantan. Hingga saat ini masyarakat Dayak Ngaju masih banyak menganut agama Kaharingan.

Mereka juga meyakini orang Dayak Ngaju merupakan ciptaan dari Ranying Hatalla Langit. Leluhur suku Dayak Ngaju turun ke bumi dari langit ketujuh dari Palangka Bulau. Tujuannya untuk menjaga bumi dari kerusakan.

Duku Dayak Ngaju

(Foto: Pinterest)

Leluhur diturunkan ke empat tempat berturut-turut mulai dari Tantan Puruk Pamatuan, Tantan Liang Mangan Puruk Kaminting (Bukit Keminting), Datah Takasiang (hulu sungai Rakaui), dan Puruk Kambang.

Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah terkenal sangat menjunjung tinggi adat istiadat. Masyarakat masih melakukan upacara Tiwah. Upacara ini merupakan prosesi pengantaran arwah leluhur ke surga.

Topik Menarik