Sejarah dan Asal-usul Banyuwangi, Kota yang Berkaitan Erat dengan Kerajaan Blambangan
JAKARTA Banyuwangi adalah kabupaten yang terletak di ujung timur Pulau Jawa, Indonesia. Kota ini kaya akan sejarah dan budaya yang menarik diulas.
Banyuwangi memiliki asal usul yang panjang dan bercabang, dengan jejak-jejak peradaban yang mencakup periode zaman prasejarah hingga masa modern. Berikut sejarah dan asal-usul Banyuwangi.
Sejarah BanyuwangiLegenda menceritakan asal-usul nama Banyuwangi, yang mendapat julukan "Bumi Blambangan" dari sejarah masa kerajaan. Pada zaman itu, ada seorang raja bernama Prabu Sulahkromo yang memerintah wilayah ujung timur Pulau Jawa.
Raja ini dibantu oleh Patih Sidopekso, yang memiliki istri cantik bernama Sri Tanjung. Raja Prabu Sulahkromo terpikat oleh kecantikan Sri Tanjung dan berusaha merayunya, tetapi gagal.
Raja kemudian memfitnah Sri Tanjung kepada Patih Sidopekso, yang marah dan mengancam akan membunuh istrinya. Meski begitu, Sri Tanjung sangat setia.
Sri Tanjung diseret ke tepi sungai yang keruh oleh Patih Sidopekso sebelum dibunuh. Sebelum meninggal, Sri Tanjung memberikan pesan bahwa jika darahnya berbau busuk setelah dibunuh, berarti dia bersalah, tetapi jika air sungai berbau harum, maka dia tidak bersalah.
Setelah membunuh Sri Tanjung, air sungai yang semula keruh berangsur-angsur menjadi jernih dan berbau harum.
Inilah asal-muasal nama Banyuwangi, di mana "Banyu" berarti air dan "Wangi" berarti harum. Kisah ini menjadi legenda yang dikenang hingga sekarang menjadikan Banyuwangi.
Asal-usul Banyuwangi (H2)Kota Banyuwangi memiliki akar sejarah yang erat dengan Kerajaan Blambangan yang dipimpin oleh Pangeran Tawang Alun.
Awalnya, VOC menganggap Blambangan sebagai bagian wilayahnya. Namun, baru benar-benar menguasainya pada akhir abad ke-17 setelah penyerahan kekuasaan Jawa Timur oleh Pakubuwono II kepada VOC.
Hubungan dagang dengan Inggris memicu konflik antara VOC dan Blambangan, yang dikenal sebagai peristiwa Puputan Bayu pada 18 Desember 1771.
Meskipun Blambangan berusaha melepaskan diri, VOC akhirnya menang, dan R Wiroguno I diangkat sebagai bupati Banyuwangi pertama. Sehingga, 18 Desember 1771, ditetapkan sebagai hari jadi Banyuwangi.
(okt)